Innalillahi, Satu Keluarga Ditabrak Kereta Api, Ibu Meninggal, Ayah dan 3 Anak Terluka

Jumat, 12 Februari 2021 – 23:15 WIB
Ilustrasi kereta api. Foto Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BLITAR - Satu orang meninggal dunia dalam kecelakaan antara mobil dan kereta api di Kecamatan Sukorejo, Blitar, Jumat (12/2).

Kepala Polresta Blitar AKBP Yudi Hery Setyawan mengatakan, kecelakaan itu antara mobil roda empat nomor polisi AG 1535 DV dengan kereta api.

BACA JUGA: Mobil Hancur Ditabrak Kereta, Pengemudi Hanya Luka Ringan, Mukjizat

"Semula kendaraan roda empat dengan nomor polisi AG 1535 DV melaju dari arah utara ke selatan. Saat melintas di Jalan Kahuripan, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar terjadi benturan dengan kereta api Penataran Dhoho dengan nomor lokomotif CC2039813 yang melintas dari arah timur ke barat," kata Yudi.

Pengemudi mobil itu diketahui bernama Budiono (31), seorang pedagang, warga Desa Sumber, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.

BACA JUGA: Mobil Berpenumpang 7 Orang Ditabrak Kereta Api, Terlempar Sejauh 10 Meter

Ia mengalami luka di bagian jari tangan dan kaki.

Setelah kecelakaan, ia juga dalam kondisi sadar.

BACA JUGA: Warga Karawang Tewas Ditabrak Kereta Api di Perlintasan

Ia naik mobil dengan anggota keluarganya, yaitu istri serta tiga orang anak yang masih kecil.

Mereka antara lain Alip Ica Silva (26), ibu. Ia mengalami luka di bagian kepala hingga akhirnya meninggal dunia di lokasi kejadian.

Sedangkan anak-anaknya yaitu AEZ (9). Kedua adalah AA (4). Dan, terakhir masih bayi.

Mereka mengalami luka ringan.

Mereka semua sudah dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.

Polisi masih menyelidiki kejadian tersebut. Kecelakaan diduga karena kurang konsentrasinya pengemudi mobil tersebut dalam berkendara, sehingga menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

Sementara itu Manajer Humas PT Kereta Api Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko mengatakan lokasi kecelakaan itu adalah jalan tanpa palang pintu dari kereta api.

Pihaknya mengucapkan belasungkawa dengan kejadian itu, namun berharap masyarakat mematuhi rambu-rambu yang sudah terpasang.

"Dari data, pintu perlintasan itu tak terjaga, tidak berpalang pintu namun ada rambu-rambu sesuai dengan standar. Ada rambu informasi awas lewat jalur kereta api, ada informasi papan setop," ujar Ixfan.

Ia berharap pengguna jalan mematuhi rambu-rambu yang telah terpasang itu. Sesuai dengan aturan, dianjurkan agar pengendara mendahulukan perjalanan kereta api.

Dirinya juga berharap pemerintah daerah juga segera membuat keputusan, mengantisipasi kecelakaan serupa. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler