jpnn.com - SURABAYA - Edy Supriyanto lemas. Bahkan untuk melangkah pun dia tak mamu. Air matanya terus meleleh dalam pandangan yang kosong. Tak henti-hentinya dia menangis. Yang membuat hatinya remuk redam adalah, pada Selasa siang (24/11), dia kehilangan tiga perempuan yang dicintainya. Mereka adalah istrinya, Sukarti, serta dua putrinya, Putri Oktasari dan Amanda Ramadhani. Tiga perempuan itu tewas dengan kondisi mengenaskan.
Tubuh mereka terbakar hingga tidak bisa dikenali. Mereka menjadi korban kebakaran di rumahnya sendiri.
BACA JUGA: Kluyuran di Mal, Belasan PNS Kena Razia, Ada yang Marah-marah
Ya, kemarin siang, api melalap sebuah kompleks rumah petak di Jalan Jagir Sidoresmo XII No 8. Kompleks tersebut berukuran sekitar 10 x 20 meter. Kendati satu alamat, ada 13 rumah petak di kompleks tersebut. Ukurannya sekitar 4 x 5 meter. Rumah itu dihuni 13 kepala keluarga (KK). Rumah petak yang ditempati Edy sekeluarga terletak di ujung.
"Dia (Edy) itu sopir yang sering ke luar kota. Ini tadi barusan pulang dari Malang mengantar bosnya," kata Rusmiatin, salah seorang warga.
BACA JUGA: Kisah Istri yang Selingkuh dengan Bos Suaminya, Sang Suami Membalas Pacari Muncikari
Peristiwa tragis itu terjadi pukul 13.30. Warga baru sadar ketika melihat asap membubung tinggi. Api dengan cepat membesar karena embusan angin kencang. "Tadi anaknya (Putri) itu sudah sempat keluar rumah," ucap Chotimah, saksi mata.
Namun, Putri masuk lagi karena Sukarti dan Amanda masih ada di dalam rumah. Sukarti saat itu sedang salat Duhur, sedangkan Amanda tidur.
BACA JUGA: Menyedihkan! Takut Operasi, Kakek Pilih Bunuh Diri
Namun, entah apa yang terjadi, tiga orang tersebut tidak kunjung keluar rumah. Padahal, api semakin besar. Hanya dalam hitungan menit, api meluluhlantakkan rumah petak milik Edy. Sukarti, Putri, dan Amanda terjebak dalam kobaran api.
Saat api semakin besar, warga tampak sibuk menyelamatkan barang-barang berharganya. Ada pula yang memadamkan api dengan alat ala kadarnya.
Sekitar 10 menit kemudian, satu per satu mobil pemadam kebakaran (PMK) datang. Total ada 14 mobil PMK yang dikerahkan untuk memadamkan api. Mereka sempat kesulitan untuk memadamkan api. Selain angin yang sangat kencang, hanya ada satu akses menuju lokasi kebakaran. Tidak ada jalan lain, selain masuk lewat bagian depan.
Sekitar satu jam kemudian, api mulai padam. Hanya ada beberapa titik yang masih mengeluarkan asap. Setelah seluruh area benar-benar padam, petugas mencari korban yang tewas. Polsek Wonokromo dan Tim Identifikasi Polrestabes Surabaya menyisir satu per satu bangunan. Mereka kemudian berhenti di bagian pojok rumah petak tersebut. Saat itulah petugas menemukan tiga jenazah yang posisinya berdekatan. (did/c7/oni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Karyawan Demo, Kawasan Industri Di Batam Lumpuh Total
Redaktur : Tim Redaksi