Inovasi AI Mas Ahya Bantu Pembudi Daya Tingkatkan Efisiensi Operasional

Jumat, 14 Juni 2024 – 12:47 WIB
Tim eFishery saat memperkenalkan salah satu produknya di Jakarta. Foto: Djainab Natalia Saroh/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan teknologi akuakultur eFishery memperkenalkan 'Mas Ahya' (ahli budidaya), solusi konsultan berbasis Artificial Intelligence (AI).

Layanan ini untuk membantu pembudi daya ikan dan penambak udang meningkatkan efisiensi operasional, serta mencapai keberlanjutan yang lebih baik.

BACA JUGA: Peringati BIK, KoinWorks dan eFishery Berkolaborasi Beri Permodalan UMKM Perikanan

Kehadiran 'Mas Ahya' sebagai misi lanjutan eFishery untuk memperkuat ketahanan pangan dengan memanfaatkan potensi akuakultur.

'Mas Ahya’ memanfaatkan kekuatan kecerdasan buatan generatif (generative AI) terbaru dari Microsoft untuk mendemokratisasi akses ke pengetahuan dan keahlian seputar budi daya akuakultur buat semua segmen pembudi daya.

BACA JUGA: eFishery Persilakan Karyawan Untuk Pulang Kampung

Dilengkapi dengan fitur-fitur canggih, konsultasi bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja terkait budi daya, bahkan dengan menggunakan bahasa daerah setempat.

Fitur lain dari ‘Mas Ahya’ adalah mencakup analisis data real-time, rekomendasi pakan yang disesuaikan, dan pemantauan kondisi lingkungan kolam.

BACA JUGA: KreditPro dan eFishery Berkolaborasi Lewat Program Kabayan

Chief Product Officer eFishery Chrisna Aditya meyakini bahwa Mas Ahya akan memberikan dampak signifikan, tidak hanya dalam hal peningkatan produktivitas, tetapi juga dalam mendorong praktik akuakultur yang lebih berkelanjutan.

"Ini adalah bukti komitmen kami untuk membantu para pembudidaya di Indonesia mencapai kesuksesan dan berkontribusi pada ketahanan pangan global," ujar Chrisna Aditya, dalam media gathering di Jakarta, Kamis (13/6).

VP AIoT & Cultivation Intelligence eFishery Andri Yadi menambahkan, generative AI, khususnya Large Language Models (LLM), adalah kemajuan terbaru dalam teknologi AI yang mampu menalar dan bertindak sebagai orkestrator untuk menghubungkan berbagai kemampuan atau layanan.

Lebih dari itu, LLM mampu melakukan tugas-tugas otomatis dengan intervensi manusia yang makin sedikit, menghasilkan lompatan produktivitas yang masif.

"Teknologi AI mutakhir seperti LLM, dikombinasikan dengan IoT dan pengetahuan domain, memiliki kekuatan untuk mentransformasi industri dan kehidupan," tutur Andri Yadi.

Inovasi ‘Mas Ahya’ telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak, termasuk Microsoft. Dalam acara Microsoft Build: AI Day, tim eFishery berkesempatan untuk mempresentasikan ‘Mas Ahya’ kepada Satya Nadella, CEO Microsoft.

Selain ‘Mas Ahya’, eFishery juga mengembangkan produk lainnya untuk menciptakan sebuah ekosistem AIoT yang memudahkan pembudi daya.

Antara lain, sistem pemantauan kualitas air yang dapat diakses melalui aplikasi disertai dengan rekomendasi apabila terjadi anomali pada kolam, sistem penandaan tambak tanpa kabel, dan penggunaan citra satelit yang memungkinkan pembudi daya memonitor kolam kapan saja dan dimana saja.

Sebelumnya, eFishery menghadirkan eFeeder, alat pakan otomatis yang memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence of Things (AIoT). Ini merupakan produk pertama eFishery. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler