Inovasi Baru dari 396 Startup Teknologi Akan Hadir di Pameran I3E 2019

Rabu, 11 September 2019 – 16:15 WIB
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir. Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 396 innovator startup teknologi yang dibina melalui program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT), Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT), dan Inovasi Industri, Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, akan meramaikan Inovasi Inovator Indonesia Expo (I3E) di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, 3-6 Oktober 2019.

Menristekdikt Mohamad Nasir menyatakan I3E 2019 ini akan menghubungkan penemu (Inventor), pelaku perubahan atau inovasi (Innovator), pemilik modal (Inventor), serta masyarakat. Pameran I3E 2019 akan dimeriahkan dengan produk-produk inovasi baru dari 396 startup teknologi di tahun 2019.

BACA JUGA: Hanya Rp80 Juta, Perusahaan Startup Ini Sulap Mobil Diesel jadi Listrik

Juga dari total 1.307 startup yang sudah dibina Kemenristekdikti selama lima tahun terakhir (2014 – 2019). Sebanyak 396 startup ini dinilai sudah mampu menghasilkan produk inovasi yang siap digunakan masyarakat dan industri.

"Namanya Inventor - Innovator - Investor collaboration, jadi kolaborasi di antara mereka. Dalam I3E ini akan difasilitasi business gathering atau match making meeting. Dari pertemuan seperti ini lah kami harapkan munculnya beberapa investor menjadi tertarik," kata Menteri Nasir, Rabu (11/9).

BACA JUGA: Critical Path Membentuk UC1 Dorong Startup Jadi Unicorn

Kemenristekdikti selama lima tahun terakhir sudah membina 1.307 tenants, mencakup 749 tenant startup dalam program PPBT, 558 tenant calon startup dari CPPBT dan 15 tenant Inovasi Industri, yang ketiganya dikelola oleh Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi (Ditjen PI) Kemenristekdikti.

Nasir menargetkan setiap tahunnya terjadi peningkatan 10 persen dari jumlah tenants calon startup program CPPBT menjadi startup teknologi yang dewasa dalam program PPBT.

"Banyaknya Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) ada 548. Nanti diharapkan mereka menjadi Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT). Saya meyakini jika kenaikan 10 persen dari 550 itu terjadi, sudah hebat sekali. Biasanya dari CPPBT menjadi PPBT itu hanya 5 persen, tapi saya targetkan 10 persen. Itu berarti jumlahnya sekitar 50-60 PPBT," tutur Menteri Nasir.

Sikap optimistis Nasir lantaran Kemenristekdikti juga melakukan pendampingan terhadap CPPBT untuk menjadi PPBT. Jadi jumlah 548 CPPBT akan diseleksi ketat dan didampingi melalui sarana konsultasi, untuk menjadi PPBT.

Dari 1.307 tenant (periode 2014 – 2019), tersebut terdapat 13 tenant dewasa dengan omzet lebih dari Rp 1 miliar per tahun. Sebanyak 17 tenant berkembang dengan omzet 500 juta hingga Rp 1 miliar per tahun, serta 79 tenant dengan omzet Rp 100 juta hingga 500 juta per tahun.

Lima besar provinsi dengan jumlah tenant terbanyak mencakup Jawa Barat (56 tenant), DI Yogyakarta (39 tenant), Jawa Tengah (35 tenant), Jawa Timur (34 tenant), dan DKI Jakarta (15 tenant).

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti sebagai pelaksana program PPBT, CPPBT, dan Inovasi Industri mencanangkan tahun 2020 akan ada pemerataan jumlah tenant di seluruh Indonesia. Terutama diharapkan adanya peningkatan jumlah tenant dari luar Jawa.

"Kami sudah mulai dorong ada afirmasi untuk program CPPBT dan atau PPBT, penugasan khusus pada wilayah tertentu sesuai karakteristik dan sumberdaya manusianya. Saya yakin kualitas SDM di luar Pulau Jawa juga mampu bersaing positif dengan tenant di Pulau Jawa.

Namun, akan dibuatkan program afirmasi dulu, sebesar 50 persen untuk tenant dari Pulau Jawa. “Nah, 50 persen akan tetap diberikan pada tenant yang berasal dari Pulau Jawa,” harap Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Jumain Appe. (esy/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler