Insaf dari Godaan PSSI

Rabu, 29 Februari 2012 – 19:32 WIB
Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan meluncurkan tiga buah buku dalam acara book fair di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (29/2). Buku tersebut berjudul Dua Tangis dan Ribuan Tawa, Ganti Hati : Tantangan Menjadi Menteri dan Tidak Ada Yang Tidak Bisa. Dalam acara ini hadir, mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Presiden Komisaris Kelompok Kompas Gramedia, Jakob Oetama dan Perintis Bank OCBC NISP, Karmaka Surjaudaja . Foto : Arundono/JPNN

JAKARTA - Dahlan Iskan pernah diwacanakan untuk dicalonkan sebagai ketua umum PSSI. Menteri BUMN ini diusung  dari Pengurus Daerah (Pengda) PSSI Jawa Timur untuk menyelesaikan konflik kepengurusan PSSI yang tak pernah usai setelah Nurdin Halid lengser. 

Ia lantas menanggapi pencalonannya itu dengan serius. Kata dia, kalau dia mendapat izin dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maka akan menerima amanah itu.

Namun, saat peluncuran buku berjudul "Ganti Hati:  Tantangan Menjadi Menteri" di Istora Senayan, Dahlan dengan tegas menyatakan tidak punya niat lagi memimpin PSSI. "Kalau sepak bola, tahapnya sudah pada insyaf, bukan lagi tahap yang tergoda," kata Dahlan di acara peluncuran buku karyanya di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (29/2).

Dahlan menjelaskan kekisruhan di tubuh PSSI terjadi karena pertengkaran dua orang besar, antara Nirwan Bakrie dan Arifin Panigoro. Kata dia, konflik itu bisa diselesaikan bila dialihkan ke lapangan, bukan di kepengurusan. Karenanya ia menyarankan agar  Nirwan dan Arifin sebaiknya membuat klub sepak bola yang sama-sama kuat kemudian diadu di lapangan hijau.

"Saya selalu menyampaikan, kenapa sih harus bertengkar begitu, kenapa Nirwan tidak membikin klub yang sangat kuat kemudian Arifin Panigoro juga membikin klub yang sangat kuat. Sehingga Indonesia nanti memiliki dua klub yang luar biasa sangat kuat dan mereka bertempur di lapangan," ucapnya.

Dikatakan pula Dahlan, untuk mewujudkan Indonesia punya klub kuat seperti Spanyol yang punya Real Madrid dan Barcelona bisa terwujud. Apalagi kata dia, Nirwan dan Arifin sama-sama punya kemampuan dan kecintaan terhadap sepak bola. 

"Jangan bertempur di kepengurusan seperti ini. Dengan demikian Indonesia bisa memilki klub seperti Real Madrid dan Barcelona. Ini kan bisa terwujud karena kedua-duanya (Nirwan dan Arifin) punya kemampuan dan kecintaan kepada sepak bola," pungkasnya. (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaksa Sistoyo Dibacok, KPK Tak Mau Disalahkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler