Program ini akan memanjakan insan perfilman yang tergabung dalam komunitas pembuat film pendek melalui bantuan dana produksi film pendek.
Vivian Idris, seorang Produser Film yang hadir dalam acara diskusi media membahas program Kemendikbud ini memberikan apresiasinya terhadap Kemendikbud melalui program pendukungan, pembinaan dan pengembangan Film Pendek di dalam dan luar negeri tersebut.
Menurutnya hal itu bisa menumbuhkan kembali semangat perfilman nasional pasca mati surinya Jakarta Internastional Indonesia Festival (JiFFest) sejak 2011 lalu.
"Kami sebagai insan perfilman Indonesia pasti langsung mengambil kesempatan baik ini. Sejak tidak adanya Jiffest 2011, Indonesia adalah satu-satunya negara yang tidak memiliki festival film internasional," kata Vivian kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Dia meyakini program ini akan berjalan sukses karena saat ini sedikitnya ada sekitar 1000 film pendek yang tengah diproduksi sineas anak muda di berbagai daerah. Sehingga dia meprediksi bahwa produksi film pendek ini akan menjadi pintu masuk bagi sineas muda melahirkan karya-karya film panjang.
"Film pendek ini bisa menjadi alat pendidikan, dan bisa menjadi pintu masuk untuk pembuatan film panjang," katanya.
Sementara Sutradara Film Nasional, Hanung Bramantyo menyebut film pendek sangat banyak manfaatnya untuk mengasah kemampuan sineas muda menghasilkan film panjang.
"Film pendek itu bisa dijadikan sarana untuk eksistensi diri dalam menghasilkan karya film. Dan film pendek ini bisa dilakukan siapa saja dengan alat yang seminim mungkin, misalnya dengan HP sudah bisa membuat film pendek," kata Hanung.
Tahun ini Kemendikbud memberikan dukungan bagi sineas muda melalui program dukungan partisipasi internasional, apresiasi insan film pendek indonesia, serta dukungan pengiriman film pendek ke Festival Film Internasional.
Melalui program itu para sineas yang tergabung dalam organisasi, komunitas dan insan film pendek Indonesia berpeluang mengajukan proposal karyanya untuk mendapatkan dukungan dari Kemendikbud.
Karya-karya itu nantinya akan diseleksi oleh komite seleksi yang beranggotan antara lain Hanung Bramantyo (sutradara), Ifa Isfansyah (sutradara), Vivian Idris (produser), Ladya Cheryl (aktris), Tito Imanda (akademisi), Lalu Roisamsri (pengamat festival) dan Zakiah (komunitas film).(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nilai Jeblok, Guru Diuji dengan Tatap Muka
Redaktur : Tim Redaksi