Inspeksi Mendadak Ke Rumah Sakit, Arzeti Bilbina Lakukan Ini

Sabtu, 22 Oktober 2022 – 22:40 WIB
Arzeti Bilbina. Foto: dok. pribadi

jpnn.com, SURABAYA - Anggota Komisi IX DPR RI dapil Jawa Timur 1, Arzeti Bilbina mendatangi RSUD dr. Soetomo Surabaya pada Jumat (21/10).

Kedatangannya itu guna melakukan inspeksi mendadak untuk memastikan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal di Surabaya, Jawa Timur.

BACA JUGA: Gagal Ginjal Akut Renggut Ratusan Nyawa Anak, Menko Muhadjir Minta Kapolri Bergerak

Tak hanya itu, pemain sinetron Super ABG tersebut juga menemui keluarga pasien ginjal akut.

Adapun dari kunjungan tersebut, Arzeti Bilbina mendapatkan laporan dari pihak rumah sakit, ada 14 pasien yang sudah ditangani dalam kurun waktu dua bulan terakhir.

BACA JUGA: PT PP Garap Infrastruktur Pendukung Rumah Sakit Internasional Bali di Sanur, Begini Progresnya

Salah satu di antaranya sedang dalam perawatan intensif.

Arzeti Bilbina pun mengapresiasi respons cepat kepala dinas kesehatan provinsi Jawa Timur, dr. Erwin Aksa, serta pihak RSUD dr. Soetomo Surabaya terkait penanganan masalah ini.

BACA JUGA: Terkejut Lesti Kejora Berdamai dengan Billar, Dinar Candy Menduga Begini

Saat kunjungan itu pula, Arzeti mendapat keluhan dari pihak rumah sakit terkait format yang pasti dari Kemenkes perihal penanganan permasalahan tersebut.

Politikus 48 tahun itu lantas menanggapi keluhan tersebut. Dia mengatakan, kasus gangguan ginjal akut sudah ada sejak Januari 2022.

Namun, dia melihat, Kemenkes baru mengeluarkan surat edaran penghentian sementaran penjualan obat sirup bagi anak-anak.

"Terkesan tidak ada langkah-langkah antisipatif, apalagi sudah ada korban sebanyak 99 anak. Bukan hal main-main karena menyangkut 99 nyawa anak-anak. Saya kira kita perlu bersama-aama mencari kejelasan tentang hal ini," Arzeti Bilbina dalam keterangannya, Jumat.

Dia menyatakan, Komisi IX DPR RI akan memanggil dan meminta penjelasan Kemenkes terkait hal ini.

Wanita 48 tahun itu berharap agar permasalahan ini bisa segera menemukan titik terang.

"Kemenkes harus menjelaskan secara terang benderang tentang kasus ini dan langkah pencegahannya," tegas Arzeti Bilbina.

Sebagai informasi, terhitung hingga Selasa (18/10), sebanyak 206 kasus gangguan ginjal akut pada anak terjadi di 20 provinsi Indonesia, dengan tingkat kematian 99 kasus atau 48 persen dari seluruh kasus. (mcr7/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Firda Junita

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler