jpnn.com, SURABAYA - Pengembangan pendidikan internasional antara Indonesia dan Australia melalui kerja sama hubungan bilateral telah bertahun-tahun terjalin.
Hal ini pula yang kemudian menjadi agenda penting bagi Pemerintah Western Australia dengan Indonesia melalui kegiatan yang bertajuk Indonesia Connect Roadshow 2023.
BACA JUGA: Bersama Prakerja, Karier.mu Dorong Pendidikan Berkualitas dan Inklusif
Membawa 130 delegasi sebagai perwakilan penting pemerintah dan dunia usaha, agenda ini memiliki fokus utama, yaitu hasil investasi dan perdagangan di bidang transisi energi, industri kreatif dan ekonomi digital, pendidikan internasional, industri primer, dan pariwisata.
Terdapat salah satu nama delegasi Western Australia, yaitu Phoenix Academy, sebuah lembaga pelatihan vokasi di Western Australia di bawah naungan Western Australia Technical Vocational Education Training (WATVET) dalam kegiatan ini menggandeng Institut Amithya dalam Letter of Intent (LOI) yang digelar pada Rabu lalu (6/9) di Hotel JW Marriot Surabaya.
BACA JUGA: Nana Halim Jadi Doktor Manajemen Pendidikan ke-230 di Universitas Pakuan
Program utamanya adalah Pathways School ke Universitas-universitas di Perth, Australia. Program ini terbuka untuk seluruh siswa/siswi SMA atau SMK kelas XI segala jurusan di Indonesia.
Pengambilan program Pathways School ini, siswa dapat dengan mudah mendaftar dan melanjutkan pendidikannya ke Universitas di Perth di tahun kedua masa studinya.
BACA JUGA: Satgas Damai Cartenz Baku Tembak dengan KKB, Seorang Anggota Brimob Tewas
Jurusan yang dapat diambil adalah Commerce dan Art. Lulusnya, mereka akan mendapatkan gelar Bachelor of Commerce dan Bachelor of Art.
Tak hanya itu, program lain yang ditawarkan adalah pembelajaran Bahasa Inggris intensif secara daring. Kelas ini terbuka untuk umum dengan tidak terbatas pada siswa sekolah SMA atau SMK saja.
Materi pembelajaran yang diajarkan memiliki bobot yang sama dengan IELTS atau TOEFL preparation.
“Program-program ini dapat membantu para siswa memiliki pendidikan yang berkualitas tinggi. Siswa Pathways School akan mendapatkan akses yang lebih mudah untuk melanjutkan pendidikannya di Perth, Australia,” kata Direktur Global Engagement WATVET Pankaj Pathak.
Selanjutnya, program Study Tour ke Perth juga tak kalah seru untuk ditawarkan guna menarik minat para siswa. Study tour ini berlangsung selama tujuh hingga sepuluh hari dengan konsep live-in bersama foster parents di sana.
“Kerja sama yang akan diusung ini akan membuka peluang yang lebih besar dan luas bagi para siswa untuk belajar dan mendapatkan pengalaman kultural yang berharga” ujar Menteri Kebudayaan dan Seni, Olahraga dan Rekreasi, Edukasi Internasional, dan Warisan Honorable Minister David Templeman.
Direktur Utama Amithya Hotels & Resorts dan Ketua Yayasan Amithya Internasional Rucita Permatasari merespons dengan antusias.
"Program ini nantinya akan dapat menjadi jembatan pendidikan dan karir tersendiri bagi anak-anak muda di Indonesia untuk menggapai cita-cita dan taraf hidup yang lebih baik," ujar dia. (rhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Karnaval HUT RI di Mojokerto Jatim Mencekam
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti