jpnn.com, JAKARTA - Institut Teknologi PLN (ITPLN) berkomitmen untuk ikut andil dalam mendukung transisi energi menuju carbon neutral atau net zero emission.
Hal itu diwujudkan melalui pemahaman seminar yang diselenggarakan Fakultas Teknologi dan Bisnis Energi (FTBE) ITPLN dalam rangka dies natalis ITPLN ke-25.
BACA JUGA: Dibutuhkan 15 Ribu Ahli Listrik per Tahun, ITPLN Membuka 6 Prodi Baru
Rektor ITPLN Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa MK, MT yang menjadi keynote speaker pada seminar mengatakan saat ini net zero emission memang sebuah keniscayaan.
"ITPLN akan menjadi bagian di dalamnya karena anak kandung PLN dan menjadi bagian dari jalan menuju net zero emission," ujar Iwa dalam keterangan tertulis, Jumat (31/3).
BACA JUGA: Hari Listrik Nasional, ITPLN Resmikan Lab Gasifikasi Biomassa dan Sampah
Pada kesempatan tersebut, Executive Vice President Perencanaan Korporat PT. PLN (Persero) Harlen mengatakan saat ini, net zero emission memang perlu digencarkan.
"Apabila upaya yang dimulai dari Paris Climate Agreement tahun 2015 tidak tercapai maka dampak krisis iklim akan sangat membahayakan kehidupan di planet bumi," ungkapnya.
BACA JUGA: PLN Sebut Seluruh Masyarakat Berhak Atas Akses Energi Listrik
Sebelumnya, PLN juga telah memetakan dan melakukan berbagai upaya extra-ordinary yang akan mereduksi emisi sebesar 98 juta ton CO2 di tahun 2030.
“Paling tidak, untuk mereduksi emisi dari angka 433 juta ton ke 335 juta ton beberapa hal yang menjadi concer PLN ialah co-firing biomass PLTU di 52 lokasi sampai dengan tahun 2025," kata Herlen.
Kemudian, Direktur Utama PT. PLN energi Primer Indonesia Irwan Agung Firstantara menambahkan pihaknya sebagai anak perusahaan siap mendukung kebijakan dan strategi tersebut.
"Karena peran PLN EPI sebagai sub holding energi primer PLN dalam transisi energi menuju carbon neutral tahun 2060 yakni konversi PLTD, pengurangan emisi dengan biomassa dan ekspansi gas,” kata dia.
Menurut Iwan, keseriusan ini merupakan implikasi dari target tahun 2025 yaitu pengurangan emisi menggunakan biomassa sebesar 10,2 juta ton per tahun.
"Ini merupakan angka yang cukup fantastis karena di 2024 target yang harus dipenuhi adalah 2,3 juta ton, sementara di 2023 ditarget 1,08 juta ton," jelasnya.
Selain itu, dengan potensi yang tersebar di bumi nusantara maka target yang cukup fantastis di 2025 dihadapi dengan optimisme yang tinggi di PLN EPI.
Salah satu strategi PLN EPI untuk memenuhi kebutuhan 10,2 juta ton pada tahun 2025 dan seterusnya, yakni melakukan pemetaan resource yang akan dikelola menjadi reserved dan terkontrak untuk menjamin security of supply.(mcr28/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Wenti Ayu Apsari