jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut pemerintah serius menindaklanjuti persoalan yang muncul setelah Tragedi Kanjuruhan.
Menurut Mahfud, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan menginstruksikan eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu untuk menggelar rapat koordinasi lintas kementerian dan organisasi terkait dari Tragedi Kanjuruhan.
BACA JUGA: Anggap Polisi Memperburuk Situasi Kanjuruhan, KontraS Punya Saran untuk Polri dan TNI
Mahfud pun menjawab instruksi Jokowi dengan menggelar rapat di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (3/10).
"Meminta saya untuk segera, secepatnya tidak boleh lebih dari 24 jam ke depan untuk mengadakan rakor lintas kementerian, lembaga, dan organisasi terkait," kata dia melalui keterangan pers yang diunggah YouTube akun Kemenko Polhukam, Minggu (2/10).
BACA JUGA: Heikal Ingatkan Pihak Terkait Beri Bantuan untuk Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan
Mahfud menjelaskan bahwa rapat nantinya akan membahas kemungkinan pelanggaran hukum atau tindak pidana di dalam peristiwa pilu setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.
"Kedua, melakukan rehabilitasi dan penyantunan terhadap korban dan keluarga korban yang sekarang sedang dalam perawatan maupun yang dikuburkan karena meninggal," ujar eks Menhan RI itu.
BACA JUGA: Warganet Malaysia Soroti Tragedi Kanjuruhan, Ada yang Menohok
Mahfud pun menyebut rapat ada kemungkinan membahas pengelolaan dunia sepak bola Liga Indonesia ke depan.
"Jadi, biar menjadi lebih tertib dan lebih beradab dan tidak memberi citra jelek di dunia internasional," ujarnya.
Sebelumnya, ratusan orang tewas setelah Arema FC bertanding melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Widjayanto Wijoyo menyatakan bahwa korban luka ada 191 dan meninggal dunia 130 orang. Jumlah korban tersebut yang masuk dalam tabulasi.
"Total korban luka ada 191, itu termasuk yang luka ringan dan berat. Korban meninggal 130," katanya pada Minggu (2/10).
Dia juga menyatakan untuk pasien yang mengalami luka ringan sudah langsung dipulangkan.
Sementara itu, pasien yang luka berat sedang dalam kondisi perawatan intensif.
"Korban meninggal yang berhasil diidentifikasi sebanyak 25 jenazah," tuturnya.
Korban rata-rata berusia antara 16 tahun sampai 27 tahun dan didominasi oleh laki-laki.
"Penyebab kematian kebanyakan karena terinjak-injak dan sesak napas," ujar Widjayanto. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan