Intel Gandeng Lembaga Pembiayaan

Jumat, 10 Januari 2014 – 19:15 WIB

jpnn.com - JAKARTA--Penjualan produk komputer hingga akhir tahun 2013 diprediksi menjadi sekitar 6 juta unit. Meski cukup besar, ternyata penetrasi komputer di Indonesia hanya berjumlah 15 juta unit atau baru sekitar lima persen dari 250 juta total penduduk.

 

Penyebabnya karena sebagian besar masyarakat menilai harga PC masih terlalu mahal. Padahal, sejumlah vendor mengaku telah menjual harga dengan rentang harga beragam, mulai harga Rp 3 jutaan hingga belasan bahkan puluhan juta.

BACA JUGA: Soetta Tiru Bandara London

“Saya melihat lembaga multifinance perlu melihat peluang bisnis, dengan menurunkan bunga pinjaman, profit mereka memang akan sedikit berkurang namun volume permintaan justru akan meningkat, jelas ini bisa mendorong pertumbuhan bisnis pembiayaan lebih menggeliat,” ujar Hermawan Sutanto, Direktur Marketing Intel Indonesia Corporation, dalam keterangan tertulisnya yang diterima JPNN, Jumat (22/11).

BACA JUGA: Antam Sumbang Rp 35 Miliar Pembangunan RSUD Sultra

Bentuk pemanfatan peluang, ujar Hermawan misalnya, memberikan kemudahan akses kepada masyarakat melalui skema pembiayaan kredit mikro. Ini penting, mengingat skema kredit seperti ini pembayarannya lancar.

“Jika dibandingkan dengan penyaluran kredit untuk konglomerasi atau korporasi besar, resiko kredit mikro akan jauh lebih kecil,” ujarnya.

BACA JUGA: Tertekan Investor Domestik

Karena itu, Hermawan berharap lembaga pembiayaan lebih proaktif menyalurkan kredit untuk produk-produk PC, smartphone maupun tablet dengan bunga lebih atraktif. Untuk mendorong multifinance lebih gencar, Hermawan telah berupaya menawarkan berbagai kerja sama.  

“Kami mengundang perusahaan pembiayaan yang berani melihat peluang pertumbuhan bisnis dengan meringankan tenor kredit pembelian komputer. Misalnya memperpanjang tenor pembayaran bisa sampai 36 bulan dengan suku bunga lebih terjangkau sehingga masyarakat bisa memiliki komputer dengan 100 ribuan sebulan,” ujarnya.

Hermawan juga berharap, program Intel untuk mempercepat penetrasi PC ini disuarakan juga oleh pemerintah. Muhammad Firman, Technical Public Relation PT Asusindo Servistama, vendor yang menjual produk-produk teknologi informasi (TI) bermerek Asus di Indonesia, mendukung langkah Intel.

Dia melihat, Intel memang sangat agresif dalam meningkatkan penetrasi PC, notebook, tablet dan smartphone di masyarakat. “Sebagai salah satu mitra di industri ICT, kami sangat mendukung apa yang dilakukan Intel,” ujarnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Semen Indonesia Tambah Kapasitas Produksi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler