Intelijen Diminta Tangkal Radikalisasi ISIS di Indonesia

Minggu, 15 November 2015 – 21:01 WIB
Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais meminta aparat intelijen bisa menangkal upaya radikalisasi ISIS di Indonesia. Hal tersebut terkait insiden teror di Paris, Prancis, yang menewaskan lebih seratus orang.

Menurut politikus PAN itu, ancaman ISIS berkolaborasi dengan berbagai warga negara, termasuk kemungkinan dari Indonesia. Karena itu, pemerintah melalui jejaring intelijennya sebaiknya lebih meningkatkan cegah dan tangkal dini terhadap berbagai upaya radikalisasi di beberapa kantung sosial yang sudah teridentifikasi.

BACA JUGA: Soal Teror Paris, Ini Permintaan Muhammadiyah Pada Pemuka Agama

“Apa yang terjadi di Prancis adalah bentuk kebiadaban dan kejahatan kemanusiaan,” kata Hanafi Rais, Minggu (15/11).

Ia sangat prihatin dan menolak segala bentuk kekerasan. Namun, dia meyakini kejadian itu belum akan berhenti sehingga harus dicari mengapa tindakan tersebut bisa terjadi.

BACA JUGA: Tokoh Lintas Agama Diminta Kecam Teror Paris

“Tak mungkin ada kejadian tunggal yang berdiri sendiri tanpa interkoneksi dengan kejadian lainnya. Radikalisme di Prancis dan tanah Eropa lain muncul pasti bukan karena kebetulan. Bisa jadi itu bagian dari akumulasi luka sosial maupun sejarah,” katanya.

Ia berpendapat bahwa praktek dan paham rasisme karena kebijakan imigrasi yang kurang tepat di Eropa bisa juga jadi salah satu faktor mengapa ISIS yang lahirnya di Suriah dan kawasan Timur Tengah bisa berkolaborasi dengan warga Eropa imigran maupun lokal dalam melakukan perlawanan berbentuk teror itu.

BACA JUGA: Wapres JK: Saat Ini ISIS Balas Dendam

Ia mengungkapkan alasan-alasan eksternal seperti perang Suriah/Irak, perlakuan terhadap Palestina, maupun kejadian-kejadian lainnya dianggap tidak adil.

“Beruntunglah Indonesia sebagai negara multikultural sudah bersepakat soal Bhinneka Tunggal Ika sebagai salah satu pilar kebangsaan kita. Ini yang membedakan dengan Eropa,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah perlu selalu fokus untuk mengejar pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, harus dipastikan bahwa tak ada ketimpangan ekonomi yang malah punya implikasi pada kesenjangan SARA baik pada tingkat nasional maupun lokal.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Citra Kejaksaan Agung Remuk, Harus Segera Dipulihkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler