JAKARTA-Upaya mengatasi kerusakan hutan melalui intensifikasi pertanian semata dinilai tidak akan berhasilPasalnya, petani kopi kecil seringkali menggunakan lahan bekas hutan.
Hal tersebut disampaikan analis Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bustanul Arifin dalam risetnya yang mengkaji beberapa program atau struktur intensif telah mendorong kerusakan hutan yang disebabkan oleh para petani kopi skala kecil di Indonesia
BACA JUGA: Mandiri Take Over Century
"Akses petani kecil menjadi mudah karena lahan yang murah, dan seringkali lahan yang digunakan adalah bekas hutan," kata Bustanul, di Jakarta, Jumat (21/11).Ia menjelaskan penelitian ini menunjukkan semakin intensifnya produksi justru menyebabkan hasil berlawanan dari yang diharapkan
Selain itu juga peningkatan produktifitas sebenarnya dapat menyebabkan peningkatan kerusakan hutan, karena terjadi sebuah situasi yakni adanya kelebihan tenaga kerja akibat dari buruh pertanian migran yang ingin mencoba peruntungan baru dengan mengeksploitasi hutan
BACA JUGA: BPK ke Belanda dan Hongkong
Penelitian ini dilakukan bersama peneliti lain yang tergabung dalam Australia Indonesia Governance Researh Partership (AIGRP) seperti Richard Geddes (Research Assistant at the University of Sidney), serta Bill Pritchard (Associate Professor at The University)
Nantinya, penelitian ini akan dipresentasikan bersama 8 penelitian lainnya dalam Policy Research Forum (PRF) yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Pada kesempatan yang sama, Ben Hillman selaku Deputi Convenor Australia Indonesia Governance Researh Partership (AIGRP) mengatakan hasil dari riset yang akan dipublikasikan dan diharapkan dapat membeikan kontribusi positif bagi kemajuan pembangunan di Indonesia
BACA JUGA: Bupati Situbondo Belum Tersangka
(rie/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Azwar Minta Tambah Rp2M
Redaktur : Tim Redaksi