jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menilai potret kemesraan antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY dengan Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri di pemakaman Ibu Negara Keenam RI Ani Yudhoyono menghapus semua narasi perselisihan.
Menurut Hendrawan, keakraban itu menunjukkan hubungan keduanya harmonis, tidak seperti yang dilihat di media.
BACA JUGA: Pertemuan SBY-Megawati, Andi Arief : Kehendak Sejarah dalam Politik
"Narasi perselisihan dan pertikaian selama ini didramatisasi oleh media dan lebih sebagai spekulasi politik. Jadi ada skenario yang didesain untuk membuat panggung politik Indonesia lebih dinamis dan bergejolak," kata Hendrawan saat dihubungi, Senin (3/6).
BACA JUGA: Momen Pak SBY dan Bu Mega Bersalaman di TMP Kalibata
BACA JUGA: Momen Pak SBY dan Bu Mega Bersalaman di TMP Kalibata
Hendrawan mencermati selama ini, baik antara Megawati dan SBY selalu punya kesamaan. Namun, banyak pihak tidak melihat itu. "Kedua tokoh nasional ini memiliki banyak kesamaan pandangan, apalagi bila sudah menyangkut ideologi dan persatuan bangsa," jelasnya.
Hendrawan melanjutkan, peristiwa pemakaman kemarin memperkuat momentum kesejukan dan keteduhan politik nasional. Dia merasakan kepergian Ibu Ani memancarkan aura persahabatan dan inklusivitas seluruh anak bangsa.
BACA JUGA: Megawati Hadiri Pemakaman Bu Ani, Prabowo Tak Terlihat
"Hal yang menjadi komitmen dan kepedulian Almarhumah. Kita sama-sama kehilangan sosok ibu yang dengan caranya sendiri yang unik, terus merawat optimisme dan kebersamaan lintas identitas," kata dia. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbata-bata saat Pidato di Pemakaman Bu Ani, AHY: Selamat Jalan Memo
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga