jpnn.com, SURABAYA - Langkah capres Jokowi memilih Ma'ruf Amin menjadi wapresnya dianggap membawa dampak perpecahan besar di kalangan bawa kader NU.
BACA JUGA : Kiai Ma'ruf Amin: Kalau Tidak Milih Keturunan Jabar, Kelewatan!
BACA JUGA: Peserta Pelatihan Barista Kopi Abah Siap Jadi Relawan Kiai Maâruf Amin
Pasalnya, pengangkatan Ma'ruf dinilai tanpa adanya musyawarah terlebih dahulu, sehingga saat ini pimpinan NU kosong.
BACA JUGA: Relawan Kiai Maâruf Amin Akan Door to Door untuk Lawan Hoaks
Dewan penasehat pergerakan penganut Khitthah Nahdliyyah atau PPKN Choirul Anam atau Cak Anam, mengaku saat ini sudah terjadi perpecahan besar di kubu NU, sejak Ma'ruf menjadi cawapres Jokowi.
BACA JUGA : Ma'ruf Amin: Doa Neno Warisman Keliru, Semoga Tidak Mabrur
BACA JUGA: Sempat Dag-dig-dug, Kiai Maâruf Amin Bahagia Indonesia Juara Piala AFF U-22
Menurutnya, semua masalah ini akan dijelaskan dalam Munas dan Konbes NU pada 28 Februari nanti di Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo Jawa Barat.
"Karena seorang pemimpin NU tidak boleh ikut dalam politik praktis," kata Choirul.
BACA JUGA : Ma'ruf Amin Anggap Debat dengan Sandiaga Tidak Istimewa
Cak Anam juga mempertanyakan keputusan PBNU mengenai perpindahan jabatan Rais Aam Miftachul Akhyar pengganti Ma'ruf Amin. (yos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar NTT Optimistis Jokowi - Maruf Menang 85 Persen
Redaktur & Reporter : Natalia