jpnn.com, BANJAR - Calon Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin sempat dag-dig-dug ketika menyaksikan perjuangan Tim Nasional U-22 Indonesia melawan Thailand pada final Piala AFF U-22 2019, Selasa (26/2).
Kiai Ma’ruf menonton sepak terjang Osvaldo Hay dan kawan-kawan saat menggelar nobar bersama puluhan santri di rumah singgah di Banjar, Jawa Barat.
BACA JUGA: Menpora Dukung Langsung Timnas Indonesia U-22 di Kamboja
Ketegangan di rumah singgah bertambah ketika Kapten Thailand Saringkan Promsupa menjebol gawang Indonesia pada menit ke-58.
Namun, semenit kemudian ketegangan berubah menjadi sorak-sorai setelah Sani Rizki Fauzi menyamakan kedudukan.
BACA JUGA: Osvaldo Haay: Gol Ini Berkat Kerja Keras Teman-teman
Kegembiraan meledak saat Osvaldo sukses menaklukkan kiper Thailand Korraphat Nareechan pada menit ke-64.
BACA JUGA: Bermain dengan 10 Orang, Timnas Indonesia Juara Piala AFF U-22
BACA JUGA: Bermain dengan 10 Orang, Timnas Indonesia Juara Piala AFF U-22
Suasana di rumah singgah langsung heboh saat wasit meniup peluit panjang tanda laga berakhir.
Indonesia sukses melaju ke podium juara setelah menjungkalkan Thailand dengan skor 2-1 (0-0) di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja.
Kiai Ma’ruf pun mengucapkan selamat kepada para pemain yang sudah menunjukkan perjuangan hebat sepanjang laga.
"Untuk pertama kali kita menjuarai Piala AFF. Semoga prestasi ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan sehingga persepakbolaan Indonesia di masa depan akan lebih baik dan lebih cerah," ucap Kiai Ma'ruf.
Kiai Ma’ruf sebenarnya berharap Indonesia bisa menjungkalkan Thailand dua gol tanpa balas.
Namun, dia tetap bahagia dengan hasil akhir laga Indonesia versus Thailand.
"Itu kita syukuri karena kita sudah mulai masuk jalur kemenangan," tambah Kiai Ma’ruf.
Pria 75 tahun itu pun tidak memungkiri bahwa dirinya sempat dipayungi ketegangan saat menyaksikan perjuangan Indonesia.
Pasalnya, sambung Kiai Ma’ruf, para pemain Indonesia selalu keluar lapangan dengan kepala tertunduk setelah melawan Thailand.
“Ini sesuatu yang sebelumnya belum dapat kita raih. Ujungnya biasanya dengan kekalahan, kecewa. Kali ini kita menang. Karena itu, penonton walaupun deg-degan di awal, tetapi gembira di akhir," ucap Kiai Ma’ruf.
Kegembiraan Kiai Ma’ruf semakin bertambah karena Indonesia menjadi juara ketika kasus pengaturan skor mengemuka.
"Karena itu, mafia bola itu harus kita kikis habis supaya prospek persepakbolaan kita menjadi lebih baik ke depan. Hambatan-hambatan yang sifatnya teknis, psikologis, hambatan organisatoris harus dihilangkan semua,” kata Kiai Ma’ruf. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maruf Amin: Saya Ini Tukang Azan, kok Dibilang gak ada Azan
Redaktur & Reporter : Ragil