Internal PDIP Resmi Capreskan Megawati

Jumat, 07 Desember 2012 – 07:15 WIB
JAKARTA - Keinginan mencapreskan Megawati Soekarnoputri pada Pilpres 2014 tetap muncul di internal PDIP. Taruna Merah Putih "-alah satu sayap resmi PDIP yang membidik kalangan pemuda- secara tegas menyatakan dukungannya terhadap Megawati sebagai capres.

"Taruna Merah Putih sudah memutuskan, capres yang akan diusung adalah Megawati. Semuanya jelas," kata Ketua Umum Taruna Merah Putih Maruarar Sirait dalam acara Megawati Soekarno Putri Award-2012 bertajuk Pahlawan Muda Majukan Bangsa di Kantor DPP PDIP kemarin (6/12).

Acara itu dihadiri Megawati selaku ketua umum PDIP, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud M.D., Hakim Agung Topane Gayus Lumbuun, dosen Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan John Riady, pakar hukum tata negara Saldi Isra, dan Direktur Eksekutif Reform Institute Yudi Latief. Tampak juga Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo.

Maruarar mengatakan, Taruna Merah Putih akan terus mengawal PDIP sebagai partai oposisi sampai tahun 2014. PDIP, ujar Maruarar, bukan tidak ingin menjadi partai pemerintah. Tapi, caranya harus dengan merebut hati rakyat melalui Pemilu 2014. "Kami bangga memiliki partai dengan ideologi jelas, ketua umum yang juga jelas, yang memilih bersatu dengan rakyat, bukan kekuasaan," tegas anggota Komisi XI DPR itu.

Dalam pidatonya, Megawati sama sekali tidak menanggapi isu pencapresan tersebut. Dia fokus berbicara soal substansi award. Megawati berharap, pemberian award itu dapat menjadi media bagi kalangan muda untuk tampil menunjukkan prestasi.

Megawati lantas mencontohkan, di Akademi Militer ada penghargaan bagi lulusan terbaik yang disebut Adhi Makayasa. Menurut presiden kelima RI itu, modal kepintaran semata tidak cukup. "Dia pintar, tapi belum tentu cerdas ketika dilempar ke masyarakat," ujar Megawati.

Entah apa maksud sentilan Megawati itu. Yang jelas, Presiden SBY -rival politiknya di dua kali pilpres- adalah peraih Adhi Makayasa karena menjadi lulusan terbaik Akabri angkatan 1973.

Megawati Soekarno Putri Award-2012 diberikan kepada lima pemuda berusia 17"45 tahun yang mewakili berbagai bidang. Mereka adalah Yudi Latief untuk kategori pejuang kemerdekaan dengan juri Mahfud M.D., Saldi Isra untuk kategori pegiat antikorupsi dengan juri Gayus Topane Lumbuun, dan juara selancar Oka Sulaksana untuk kategori olahraga dengan juri Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman.

Berikutnya, pengusaha sutra dari Sulawesi Selatan Taufik Hidayat dengan juri John Riady. Seorang guru SMP Negeri 4 Satu Atap, Desa Tunjung Muli, Kecamtan Karang Moncol, Purbalingga, mendapat award untuk kategori seni dan budaya. Taufik menularkan kemampuan membuat film pendek kepada siswa-siswa SMP-nya. (pri/c4/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Anggota DPR Terbukti Langgar Kode Etik

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler