Interpol Soroti Minimnya Penggunaan Database Paspor Curian

Senin, 10 Maret 2014 – 16:34 WIB

jpnn.com - LYON - Interpol menyayangkan minimnya perhatian sejumlah negara-negara anggota akan peredaran paspor curian. Akibatnya, seseorang dengan paspor curian dapat dengan mudah bepergian ke manapun mereka mau.

Kritik ini muncul setelah terungkapnya keberadaan dua penumpang dengan paspor curian di antara penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370. Padahal, kedua paspor curian itu sudah dilaporkan dan terdaftar di database Dokumen Perjalanan Hilang dan Curian (STLD) milik Interpol.

BACA JUGA: Sudah 48 Jam, Pencarian Malaysia Airlines Nihil

"Kami sungguh cemas bahwa ada penumpang yang dapat menaiki sebuah penerbangan internasional menggunakan paspor curian yang terdaftar dalam database Interpol," kata Sekretaris Jendral Interpol Ronald K. Noble dalam keterangan persnya seperti dikutip dari situs Interpol, Senin (10/3).

Noble mengatakan, Malaysia bukan satu-satunya negara yang lalai memanfaatkan database STLD. Sebagian besar negara anggota Interpol tidak memanfaatkan database yang dibuat pascaserangan teroris 9/11 ini.

BACA JUGA: 2 Penumpang Pengguna Paspor Colongan Berwajah Asia

Tahun lalu saja tercatat lebih dari satu miliar penumpang  menaiki pesawat tanpa paspor mereka diverifikasi dengan database interpol terlebih dahulu. Padahal, di dalam database STLD terdapat lebih dari 40 juta laporan kehilangan dan pencurian paspor.

"Kalau saja paspor mereka dicocokkan dengan database Interpol, tidak perlu muncul spekulasi apakah para pengguna paspor curian itu adalah kelompok teroris. Karena sejak awal paspor curian itu tidak akan bisa digunakan untuk menaiki pesawat," lanjut Noble.

BACA JUGA: Media Tiongkok Salahkan Malaysia

Lebih lanjut, Noble berharap tragedi pesawat Malaysia Airlines memberi pelajaran bagi seluruh negara dan maskapai penerbangan. Ditegaskannya, pemeriksaan paspor adalah bagian penting dalam mewujudkan perjalanan yang aman.

"Demi para penumpang tidak bersalah yang terpaksa harus melalui pemeriksaan ketat sebelum menaiki pesawat agar dapat sampai dengan selamat di tujuan, saya benar-benar berharap pemerintah dan maskapai penerbangan belajar dari kasus ini," pungkasnya. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesan Cewek Panggilan, yang Datang Calon Mantu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler