Invasi Gaza Untungkan Netanyahu

Sabtu, 07 Februari 2009 – 07:48 WIB
JERUSALEM - Tiga hari jelang pemilu nasional yang dihelat pada 10 Februari nanti, eskalasi politik di Israel kian panasPersaingan tokoh konservatif Benjamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri Tzipi Livni semakin ketat

BACA JUGA: Nenek 60 Tahun Lahirkan Kembar

Namun, sampai kemarin (6/2), Partai Likud yang diketuai mantan perdana menteri (PM) Israel itu masih tetap unggul.

Jajak pendapat terbaru Dahaf Institute memperkirakan Likud unggul dua kursi dari Partai Kadima yang dipimpin Livni
Kubu Netanyahu diprediksi mampu meraih 25 di antara 120 kursi yang diperebutkan di parlemen

BACA JUGA: Obama Pertahankan Pejabat Gitmo Pilihan Bush

Sedangkan kubu Livni diramalkan memperoleh 23 kursi
Survei yang dipublikasikan di harian Yediot Ahronot kemarin (6/2) melibatkan sekitar 1.000 responden.

Belakangan, situasi politik Israel memberikan angin segar bagi kubu Netanyahu

BACA JUGA: Penari Eksotis Dibakar di Luar Kelab

Politikus yang tidak pernah menyepakati penarikan pasukan dari Jalur Gaza itu seolah memperoleh pembenaran setelah gencatan senjata Israel-Palestina kembali gagal menghentikan bentrokMilitan-militan Gaza pun tidak berhenti menembakkan roketnya ke Israel meski Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sudah ditarik mundur.

"Gaza masih tetap menjadi agenda utama karena mereka (militan) masih terus menghujani kita dengan roket," tandas Efraim Inbar, analis politik sekaligus direktur BESA Centre for Strategic Studies, di Bar-Ilan UniversityKepada Agence France-Presse, dia menyatakan bahwa kondisi tersebut bakal memuluskan perjuangan Netanyahu menuju kursi PMApalagi, sebagian besar warga Israel sependapat dengan dia dan menyayangkan penarikan mundur IDF yang berbuntut hujan roket.

Poin itu semakin dipertegas Netanyahu dalam kampanye audio visualnya yang ditayangkan di stasiun-stasiun TV nasionalVideo kampanye itu dicuplik dari rekaman pidatonya tentang penarikan pasukan dari Gaza pada 2005Dengan berapi-api, dia menegaskan bahwa penarikan mundur tersebut akan berbuah hujan roket tanpa henti di kota-kota Israel seperti Ashdod dan AshkelonItulah yang kini dialami Israel.

"Saya rasa, Netanyahu punya kans lebih besar untuk menjadi PM berikutnyaSebab, argumennya bahwa kita tidak pernah bisa bernegosiasi dengan Hamas lebih diterima masyarakat luas," papar Meir Litvak, dosen sejarah Tel Aviv University, kemarin(hep/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelintir Ucapan Thaksin, Wakil PM Diserang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler