Investasi MP3EI di Kalimantan Rp 741 T

Senin, 17 Juni 2013 – 04:14 WIB
JAKARTA - Secara keseluruhan nilai investasi yang akan masuk pada program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Koridor Ekonomi (KE) Kalimantan mencapai Rp 741 triliun dari 223 proyek. Berdasarkan hasil validasi hingga 29 April 2013, jumlah proyek untuk sektor riil sebanyak 223 proyek dengan nilai hampir Rp 741 triliun dan yang telah valid adalah 58 proyek dengan nilai sekitar Rp 281 triliun.

"Sementara itu, untuk kegiatan pengembangan infrastruktur sebanyak 143 proyek dengan nilai Rp 226 triliun dan untuk kegiatan SDM dan Iptek sebanyak 35 proyek dengan nilai Rp 1,6 triliun," ujar Suswono, Ketua Tim Kerja MP3EI Koridor Ekonomi (KE) Kalimantan, yang juga Menteri Pertanian (Mentan) dalam rapat koordinasi MP3EI di Pontianak, Kalimantan Barat, belum lama ini.

Dia menjelaskan bahwa MP3EI KE Kalimantan memiliki enam Simpul Kegiatan Ekonomi Utama yaitu, migas (minyak dan gas), batubara, kelapa sawit, besi baja, bauksit, dan perkayuan yang tersebar di lima provinsi lingkup Kalimantan seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Utara sebagai provinsi termuda yang baru lahir pada 2012 lalu.

Kegiatan ekonomi yang dilaksanakan di KE Kalimantan meliputi 10 kegiatan ekonomi utama di antaranya batubara, bauksit, besi baja, kelapa sawit, minyak dan gas, perkayuan, tanaman pangan, tembaga, karet dan sektor lainnya. "Proporsi nilai investasi terbesar  adalah proyek migas dengan nilai investasi hampir Rp 237 triliun. Selanjutnya batubara sebesar Rp 211 triliun, dan bauksit dengan investasi sebesar Rp 106 triliun," jelas Suswono dalam rilis di situs Kementan.

Terkait dengan rencana pelaksanaan groundbreaking pada 2013, Mentan mengatakan bahwa KE Kalimantan menargetkan sebanyak sembilan proyek dari sektor ekonomi dan 11 infrastruktur. "Pada tahun ini juga diperkirakan sebanyak tujuh kegiatan ekonomi dan lima kegiatan infrastruktur yang potensial untuk diresmikan dengan nilai investasi lebih dari Rp 115 triliun,"katanya.

Mentan juga menyebutkan beberapa kendala dalam prosesImplementasi MP3EI di Koridor Kalimantan tak terelakkan dari isu strategis dan upaya penyelesaikan permasalahan berupa kurangnya pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan industri.

Nah untuk menyelesaikan kendala pembangunan tersebut, Suswono akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam Mineral dan Kementerian Kehutanan. Pemerintah berupaya agar pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-asam 2x1.000 MW di Kalimantan dan PLTU JPP dapat diselesaikan secepatnya. (aro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Ramadan, Konsumsi Mamin Naik Pesat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler