jpnn.com, SURABAYA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat menembus level psikologis 6.000.
Rekor baru itu tak lepas dari kontribusi investor dalam negeri dalam perkembangan pasar modal kian berkembang.
BACA JUGA: Ekonomi Batam Melambat, Bappenas: Akar Persoalannya Dualisme
Untuk mempertahankan prestasi tersebut, BEI semakin gencar melakukan sosialisasi seperti Indonesia Investment Festival (Investival) 2017 yang diadakan di Surabaya, Jumat (27/10).
Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) Alpino Kianjaya berharap Investival dapat menjadi bahan pengambilan keputusan masyarakat dalam berinvestasi.
BACA JUGA: Kunci Pertumbuhan Ekonomi Bukan APBN tapi Dua Hal Ini
Alpino mengungkapkan, kontribusi investor dalam negeri di Jatim sudah mencapai 51 persen.
Padahal, sebelumnya tidak pernah di atas 50 persen.
BACA JUGA: Jokowi: Kunci Pertumbuhan Ekonomi Itu Ekspor dan Investasi
BEI lalu menargetkan kontribusi investor dalam negeri bisa mencapai 70 persen agar hasil investasi bisa dinikmati masyarakat.
”Kondisi di Jatim bisa menggambarkan kondisi pasar modal nasional karena kontribusinya terbesar kedua setelah Jakarta,” katanya.
Meski demikian, Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, investasi pasar modal di Jatim masih tergolong rendah.
Hingga saat ini hanya sekitar 4,4 persen masyarakat yang paham tentang pasar modal dan 0,1 persen yang menjadi investor secara personal.
Angka tersebut sangat kecil jika dibandingkan dengan literasi perbankan yang sudah mencapai 28,9 persen.
Sedangkan literasi asuransi yang sudah mencapai 15 persen. (pus/c10/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Segera Sodorkan KEK Mandalika ke Investor Qatar
Redaktur : Tim Redaksi