Investasi Sukuk Cukup Rp 2 Juta, Bunga 6,9 Persen

Sabtu, 20 Agustus 2016 – 10:21 WIB
Sri Mulyani. Foto: Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA – Masyarakat kini punya pilihan lain untuk berinvestasi dengan dana yang ramah bagi kantong. Sebab, pemerintah telah meluncurkan sukuk tabungan ST-001.

Investasi itu sangat ramah bagi kocek karena bisa dibeli minimal Rp 2 juta. Di tengah tren penurunan bunga saat ini, imbalan yang dijanjikan cukup menarik, yakni 6,9 persen per tahun.

BACA JUGA: Emiten Infrastruktur Sesuai Ekspektasi, Waskita Karya Paling Moncer

Masyarakat luas sudah bisa membeli mulai 22 Agustus hingga 2 September 2016. Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan, diversifikasi yang ditempuh merupakan bukti bahwa pemerintah ingin mengembangkan instrumen pembiayaan APBN.

”Ini juga diharapkan bisa mendukung pengembangan pasar keuangan syariah di tanah air,” papar Sri saat peluncuran ST-001 di Gedung Djuanda, Kemenkeu, kemarin (19/8).

BACA JUGA: Kucuran Capital Inflow Bikin IHSG Meroket

Sri menguraikan, pasar keuangan syariah di Indonesia belakangan ini terus berkembang. Penerbitan sukuk dari tahun ke tahun juga semakin baik. Dia memaparkan, selama delapan tahun terakhir pemerintah telah menerbitkan sukuk dengan total nilai Rp 538,9 triliun.

Pihaknya pun berharap, dengan seri ST-001 itu, basis investor di Indonesia bisa meluas.

BACA JUGA: Kembangkan Bandara Silangit, AP II Targetkan 200 Ribu Penumpang

”Sejak dulu saya jadi Menkeu, saya ingin masyarakat secara umum memiliki kesempatan dan peran untuk membiayai defisit-defisit ini. Karena itu, saya menyambut gembira dengan saat ini kita menciptakan instrumen baru ST-001. Ini seri 001, maka akan ada ST-002 dan seterusnya,” ujarnya.

Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Robert Pakpahan menambahkan, sukuk tabungan seri pertama tersebut memiliki sejumlah keuntungan.

Di antaranya, cukup terjangkau dengan pembelian minimal hanya Rp 2 juta dan maksimal Rp 5 miliar. Kemudian, terdapat fasilitas pencairan sebelum jatuh tempo dengan maksimum pengajuan 50 persen dari kepemilikan per investor di agen penjual.

Selanjutnya, papar Robert, para investor juga mendapat jaminan keamanan karena pembayaran imbal dan nilai nominal dijamin penuh oleh negara. Selain itu, tingkat imbal hasil yang ditawarkan lebih tinggi daripada rata-rata tingkat bunga deposito. Imbal hasil bersifat tetap dan dibayarkan setiap bulan.

”Imbal hasil yang ditawarkan cukup tinggi, apalagi saat penurunan tingkat bunga di dunia dan di Indonesia. Tapi, sukuk tabungan ini tidak dapat diperdagangkan (non-tradable, Red) di pasar sekunder,” terang dia.

Robert menuturkan, meski itu seri perdana, peminat sudah cukup banyak. Dia menguraikan, berdasar survei sementara, dari target Rp 2 triliun, minat dari masyarakat cukup tinggi. Karena itu, pemerintah pun telah memiliki rencana upsize jika ternyata peminat melebihi target.

”Appetite-nya kurang lebih Rp 3 triliun, sementara target kami Rp 2 triliun. Kami lihat situasi dulu, dimungkinkan upsize kami pertimbangkan. Yang penting mencapai target dulu. Dapat Rp 2 triliun saja kami sudah senang,” katanya. (ken/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... AP II Anggarkan Rp 130 miliar untuk Kembangkan Bandara Silangit


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler