jpnn.com, JAKARTA - PT. Telkom Group Tbk terus memburu perusahaan rintisan di bidang teknologi untuk berinvestasi.
Melalui Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), Telkomsel sudah berinvestasi startup Tanah Air, seperti Kredivo, PrivyID, Qlue, Halodoc, Tanihub, Tada, SiCepat, dan Inspigo sebesar USD 40 juta.
BACA JUGA: Naysilla Mirdad Segera Menikah dan jadi Mualaf?
Senior Equity Research Analyst MNC Sekuritas Victoria Venny menilai investasi yang dilakukan Telkom dan Telkomsel di perusahaan digital sudah tepat.
Tujuannya agar BUMN telekomunikasi tersebut dapat bersaing dengan perusahaan teknologi global.
BACA JUGA: Kucurkan Rp 1 Triliun untuk Mitranya, Gojek jadi Contoh Bagi Aplikator Lain
Untuk mendukung rencana tersebut, Telkomsel diminta untuk menyerahkan aset menara telekomunikasi miliknya ke Telkom.
Sedangkan Telkomsel akan fokus untuk menjadi digital company (Digico) dengan tugas mengembangkan platform digital dan akan berperan sebagai enabler bagi content creator lokal.
BACA JUGA: Natasha Pure Vit C Glow Serum, Membuat Kulit Double Glowing dan Lebih Muda
"Sekarang siapa yang tidak memakai Gojek? Dengan adanya pandemi Covid-19, transformasi masyarakat untuk menggunakan layanan digital semakin cepat. Contohnya saat ini sudah banyak masyarakat yang menggunakan HaloDoc. Dahulu yang memakai platform digital masih rendah. Sekarang semua sudah tergantung pada layanan platform digital," ungkap Venny.
Akibat ketergantungan masyarakat akan platform digital, membuat investor baik itu lokal maupun asing berbondong-bondong untuk berinvestasi di perusahaan digital Indonesia.
Dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara dan memiliki jaringan internet yang cukup baik, Venny meyakini investor masih akan terus berburu perusahaan rintisan yang ada di Indonesia.
Tingginya minat investor untuk menempatkan dananya di startup nasional dinilai Venny mampu meningkatkan valuasi dari perusahaan digital tersebut.
"Sehingga ketika investor semakin banyak berinvestasi di perusahaan digital, value mereka akan terus bertambah. Value perusahaan rintisan yang bertambah juga akan memberikan potensi keuntungan investasi yang dilakukan oleh Telkom dan Telkomsel. Justru ke depannya potensi keuntungan di bisnis digital akan lebih besar dari bisnis konektivitasnya," ungkap Venny.
Ketika value dari bisnis digital sudah semakin besar, investor yang menempatkan dananya di perusahaan digital akan berpotensi mendapatkan keuntungan, termasuk Telkom dan Telkomsel.
Harga saham Telkom saat ini dinilai Venny belum mencerminkan dari bisnis digital yang dimiliki oleh Telkom maupun Telkomsel.
"Saat ini Telkomsel belum menggelar jaringan 5G secara luas. Ketika jaringan 5G sudah tergelar serta bisnis digital dan sinergi sudah didapatkan Telkom maupun Telkomsel dengan perusahaan digital, maka harga saham Telkom bisa lebih tinggi lagi dari yang ada saat ini. Rekomendasi saya beli untuk saham Telkom," kata Venny.(chi/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Yessy