jpnn.com - JAKARTA - The Coca-Cola Company (TCCC) dan Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) resmikan dua lini produksi baru di kawasan industri MM2100, Jalan Irian VII Blok OO, Cikedokan, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Selasa (31/2). Investasi senilai 500 juta dolar AS ini adalah awal dari sekian banyak investasi yang akan dilakukan Cola-cola di Indonesia.
Tujuannya guna mempercepat pertumbuhan bisnisnya di Indonesia dalam tiga hingga empat tahun ke depan. Investasi baru ini akan menambah total investasi Coca-cola yang telah mencapai 12 miliar di Indonesia dalam 25 tahun terakhir ini.
BACA JUGA: Buka Rute Umrah, Citilink Targetkan Layani 26.250 Jemaah
"Indonesia merupakan pasar yang menjanjikan dan menjadi salah satu motor pertumbuhan untuk meraih visi jangka panjang kami," ujar Chairman dan CEO TCCC, Muhtar Kent, di sela peresmian lini produksi baru di Bekasi, Jawa Barat.
Dua lini produksi baru ini nantinya akan memproduksi Coca-Cola, Frestea, dan Minute Maid Pulpy. Dengan kapasitas produksi keduanya 60 ribu botol per jam. Pabrik akan memasok kebutuhan untuk pasar Jabodetabek.
BACA JUGA: IGSH Terkerek Signifikan
Dalam tiga tahun terakhir, lanjut Muhtar, Coca-Cola Amatil Indonesia telah meresmikan 18 lini produksi baru, menempatkan 150 ribu lemari pendingin, serta membangun pusat distribusi raksasa untuk meningkatkan kapasitas lokal. "Total investasinya mencapai ratusan juta dolar AS, tepatnya 300 juta dolar AS," ujarnya.
Selama beroperasi di Indonesia, Coca-cola telah memasarkan 16 merek, mengoperasikan 10 pabrik pembotolan, memperkerjakan 12 ribu tenaga kerja Indonesia dengan 200 pusat distribusi yang tersebar di Indonesia.
BACA JUGA: Kinerja Intiland Terdongkrak, Laba Bersih Melonjak
Oktober 2014 lalu, The Coca-Cola Company mengumumkan rencana investasi senilai 500 juta dolar AS pada anak perusahaan Coca-Cola Amatil di Indonesia dengan kompensasi berupa kepemilikan saham sebesar 29,4 persen.
Kadir Gunduz, Presiden Direktur CCAI menambahkan pabrik di cikedokan adalah pabrik ke sembilan milik Coca Cola yang diakuisi dari perusahaan lain pada 2012 lalu. "Total kapasitas produksi dengan lima line yang ada saat ini mencapai. 450 juta liter per tahun," tuturnya.
Di pabrik Cikedokan, saat ini ada lima line produksi. Line 1 berkapasitas produksi 21 ribu botol per jam untuk produk minuman teh. Line 2 berkapasitas 30 ribu botol per jam untuk Minute Maid Pulpy Orange.
Line 3 dan Line 4 masing-masing berkapasitas 30 ribu botol per jam untuk produk Coca Cola, Sprite dan Fanta.
"Sementara Line 5 yang belum beroperasi untuk produk Cup Tea sekitar 11 ribu botol per jam," tuturnya.
Penambahan modal ini, tambah Group Chairman CCA, David Gonski, akan digunakan untuk memperluas sistem produksi, penyimpanan, dan infrastruktur untuk pengadaan minuman dingin. Selain itu, David juga meyakini, investasi ini akan memperluas lapangan kerja baru dari 60 ribu orang hingga 135 ribu orang hingga empat tahun ke depan.
"Kesepakatan joint venture yang akan kami laksanakan merupakan langkah penting bagi kami untuk meneruskan dan menunjang upaya kami untuk menciptakan masa depan yang kuat untuk bisnis dan komunitas di sekitar wilayah operasi kami di Indonesia," tandasnya. (ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indeks Menguat Tipis
Redaktur : Tim Redaksi