jpnn.com, BEKASI - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mulai melakukan proses investigasi menyeluruh kecelakaan maut truk tangki Pertamina di Jalan Raya Alternatif Transyogi Cibubur, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan memastikan tidak akan membutuhhkan waktu lama dalam menyelesaikan seluruh proses investigasi dan menganalisis penyebab kecelakaan tersebut.
BACA JUGA: Jenazah Anggota TNI dan Istri Korban Kecelakaan di Cibubur Disemayamkan di Rumah Duka
"Kalau ini, kan, bukan hal yang sulit, ya. Jadi, mudah-mudahan secepatnya. Saya akan periksa kendaraan dan wawancara pengemudi dahulu. Mungkin 1-2 hari sudah punya gambaran apa yang terjadi," kata Ahmad Wildan di Bekasi, Selasa (19/7).
Wildan mengatakan pihaknya akan melakukan analisis secara menyeluruh terkait kecelakaan yang terjadi pada Senin (18/7) sore itu.
BACA JUGA: Hasil Olah TKP Kecelakaan Maut Truk Pertamina di Cibubur, Polisi Tak Temukan Bekas Rem
"Pertama, kami periksa kendaraan, kemudian kami juga akan mengukur jalan ini, selopnya berapa, panjang landai tipisnya berapa, terus ada isu mengenai 'traffic light' juga, nanti kami amati dan analisisi,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga akan meminta keterangan dari pengemudi truk tangki bahan bakar minyak sebagai penyebab tabrakan beruntun. Hal itu dilakukan untuk mengetahui seperti apa kejadian yang sebenarnya.
BACA JUGA: Begini Kondisi Sopir Truk Tangki Pertamina yang Terlibat Kecelakaan Maut, Ternyata
“Kami “lakukan evaluasi komprehensif untuk menarik kesimpulan. Jadi, nanti kami akan menganalisis secara holistis semuanya. Kami terfokus pada kejadian di titik itu, atau bisa jadi melebar ke mana, tetapi kami belum tahu," ucapnya.
Wildan mengaku sejauh ini temuan KNKT masih bersifat kualitatif sehingga pihaknya belum dapat memberikan kesimpulan atas peristiwa nahas tersebut walau untuk sementara waktu.
"Ada yang menyatakan rem blong, turunan panjang, di sini sering terjadi kecelakaan, ada yang bilang 'traffic light'. Itu yang nanti kami analisis, kami hitung, detil, sehingga secara saintifik bisa menjelaskan bagaimana kecelakaan ini terjadi," pungkas Wildan. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi