Investor AS Bidik Indekos Eksklusif dan Layanan Kesehatan

Jumat, 19 Oktober 2018 – 13:21 WIB
Pasien menunggu di rumah sakit. Foto: Endang Syarifudin/Radar Banjarmasin/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Perusahaan dari Amerika Serikat (AS) Stern Resource Group membidik potensi bisnis realestat dan healthcare services (layanan kesehatan) di Indonesia, termasuk di Jawa Timur (Jatim).

Co-CEO Stern Resource Group Hartadinata Harianto optimistis mengembangkan layanan kesehatan yang sesuai dengan standar Indonesia.

BACA JUGA: Masyarakat Puncak Jaya Dapat Pelayanan Kesehatan Gratis

”Kami melihat adanya perbedaan yang signifikan antara standar layanan kesehatan di AS dan Indonesia. Jadi, kami menanam modal dan improve. Kami juga bisa berikan nilai tambah yang sangat dibutuhkan,” ujar Hartadinata di Surabaya, Kamis (18/10).

Pihaknya masih berada dalam proses due diligence untuk pengembangan bisnis layanan rumah sakit tersebut.

BACA JUGA: Pertamina MOR III Berikan Layanan Kesehatan Bagi Operator

”Di Indonesia sudah ada BPJS Kesehatan, tapi untuk rumah sakit yang berkualitas bisa dihitung. Juga banyak yang antre,” kata pria 24 tahun itu.

Hingga kini sudah banyak pemilik rumah sakit maupun klinik yang mengajukan kerja sama dengan SR Group untuk penanganan manajemen dan pengembangannya.

BACA JUGA: Puskesmas Tetap Buka Layanan Darurat Saat Lebaran

Sementara itu, bisnis yang sudah berjalan terdapat di bidang realestat. Yakni, kerja sama dengan Royal D'Paragon dalam pengembangan kos eksklusif.

Pihaknya sudah menandatangani kerja sama dengan pemilik Royal D'Paragon Land, Muhamad Syarief Hidayat.

Secara resmi, pihaknya sudah mengakuisisi 38 unit kos eksklusif. Selain itu, rencananya, dikembangkan 400 unit kos eksklusif dalam beberapa tahun ke depan.

”Kami siapkan pendanaannya untuk pengembangan 400 unit itu,” jelas Hartadinata.

Sebanyak 38 unit itu berkembang di beberapa daerah. Antara lain, Jogjakarta, Palembang, dan Surabaya.

Sebagai investor dari AS, pihaknya menilai kunci utama untuk berinvestasi di Indonesia adalah berkolaborasi.

”Sukses di AS, belum tentu sukses di Indonesia. Makanya, sinergi itu penting,” kata pria kelahiran Australia itu. (res/c11/oki)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler