jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Ekonomi dan Pasar Modal, Fauzi Ihsan, mengatakan, investor sempat terguncang pengesahan UU Pilkada dan pemilihan pimpinan DPR yang akhirnya dimenangkan Koalisi Merah Putih (KMP). Hal itu dilatarbelakangi kekhawatiran program pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dijegal oleh DPR.
"Pasar sempat terguncang dengan disahkannya UU Pilkada dan pimpinan DPR. Pasar sempat khawatir bahwa 5 tahun ke depan program Jokowi-JK akan dihambat oleh DPR," kata Fauzi Ichsan dalam dikusi bertajuk "Prediksi Ekonomi Di Tengah Polarisasi Politik Nasional" di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (11/10).
BACA JUGA: Hanura: UU MD3 Pelembagaan Syahwat Kekuasaan
Kondisi ini menurutnya tidak terlepas dari kesalahan para investor global yang sejak awal menyamakan sosok Jokowi dengan Perdana Menteri India, Narendra Mody, yang memiliki dukungan mayoritas di parlemen. Hal ini berbeda dengan Jokowi yang partai pendukungnya bukan mayoritas di DPR.
"Sehingga ruang gerak Jokowi jauh lebih terbatas dibanding Narendra. Kalau KMP bisa diajak koalisi, pasar akan berbalik arah," ujarnya.
BACA JUGA: Boediono Nyanyikan Island in The Sun untuk Pegawai Setwapres
Isu lain yang dikawatirkan investor adalah soal pemakzulan terhadap Jokowi. Investor di luar negeri menurut Fauzi panik kalau-kalau Jokowi di impeachment oleh DPR. Hal ini sejalan dengan kembali dikuasainya kursi pimpinan MPR oleh kubu KMP.
"Investor di luar negeri merasa, bukan saja program Jokowi 5 tahun ke depan akan dijegal, tapi ada kekhawatiran dalam waktu 2 tahun akan ada impeachment atau pemakzulan," tandasnya. (Fat/jpnn)
BACA JUGA: Formappi Sebut DPR Periode Baru Bunuh Diri
BACA ARTIKEL LAINNYA... Formappi Tidak Yakin Koalisi Merah Putih Solid 100 Persen
Redaktur : Tim Redaksi