jpnn.com, JAKARTA - Destinasi Morotai bakal semakin menggeliat. Bukan hanya karena kegigihan pemerintah membenagi infrastruktur di Morotai, tapi juga karena akan ada investor yang mau masuk ke pulau di bibir Samudra Pasifik itu.
Kini, ada investor-investor besar uang mulai melirik potensi wisata di Morotai. Bahkan, sudah ada yang berkomitmen berinvestasi hingga Rp 13 triliun ke pulau yang telah masuk dalam daftar destinasi prioritas atau 10 Bali Baru itu.
BACA JUGA: Wakatobi Wave 2017 Siapkan Dive Spots untuk Presiden Jokowi
Chairman PT Jababeka Darmono mengungkapkan, pihaknya dua pekan lalu telah ditandatangi memorandum of understanding (MoU) dengan salah satu investor yang dikenal sebagai pemain terbesar dari Tiongkok untuk bidang travel dan turisme. Investor itu telah memiliki 60 hotel berbintang di Tiongkok.
"Mereka berkomitmen akan membangun 300 kamar hotel dalam tempo satu tahun dan 100 vila di atas tanah seluas 100 hektare untuk pemulaan. Mereka ini terkenal mendatangkan banyak turis asal China ke seluruh dunia," ujar Darmono dalam acara peluncuran Calendar of Events Wonderful Morotai Island Festival (CoE WMIF) 2017 di Balairung Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenpar, Jumat (21/4).
BACA JUGA: Yuk, Ngeblues di Bali 26-27 Mei Nanti
Dia mengharapkan investor itu bisa segera masuk Morotai begitu ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK).
"Juli nanti mudah-mudahan bisa sudah ada pencanangan KEK pariwisata di Morotai," kata Darmono.
Lebih lanjut Darmono mengatakan, investasi yang diadakan pada tahap pertama kurang lebih USD 100 juta atau setara Rp 1,3 triliun. Mereka berjanji akan bertahap menaikkan hingga menjadi USD 1 miliar atau setara Rp 13 triliun.
BACA JUGA: Kemenpar Siap Dongkrak SDM Pariwisata di Wakatobi
"Tentu, semua akan berjalan lancar kalau proyek pertama ini mereka merasa disambut dengan baik, didukung sepenuhnya, dan sukses mendatangkan wisman ke Morotai," tambah Darmono.
Sementara Kementerian Pariwisatan (Kemenpar) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memberikan komitmen untuk memperbaiki bandara di Morotai. Runway atau landas pacu akan diperpanjang dan dilebarkan untuk memenuhi standar pesawat yang bisa membawa 130 penumpang.
"Maka juga diperlukan bandara ini menjadi bandara internasional sehingg turis gak perlu mampir dulu ke Manado karena akan menghambat jumlah pengunjung yang lebih banyak," pungkas Darmono.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengaku gembira mendapat kabar ini. Dirinya mengatakan, kabar MoU ini jauh lebih penting daripada pidatonya saat itu.
"Kalau tahu begini saya tidak perlu pidato lagi. Karena kabar MoU itu lebih menggembirakan. Dengan begini Morotai akan segera benar-benar menjadi destinasi kelas dunia," katanya.
Mantan direktur utama PT Telkom Indonesia itu menambahkan, saat ini destinasi Morotai memang masih lemah dalam banyak hal. Menurutnya, Morotai tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan keindahan alamnya atau wisata baharinya saja.
"Kalau hanya mengandalkan wisata alam atau baharinya itu kurang. Harus diperkuat 3A-nya (amenitas, akomodasi dan atraksi, red). Morotai mulai membenahi aksesbilitasnya dengan mengupayakan bandaranya menjadi bandara internasional, pembangunan homestay-nya juga sudah berjalan. Dan terakhir atraksinya harus diperbanyak yang berkelas dunia," tuturnya.
Arief menambahkan, percepatan pembangunan Morotai juga dalam upaya menjadikan pulau yang berperan penting dalam Perang Pasifik itu menjadi destinasi kelas dunia dengan mengandalkan pada potensi alam, budaya, dan wisata buatan manusia.
“Sebagai destinasi prioritas, target kunjungan wisman ke Morotai tahun ini sebanyak sebelas ribu, ditargetkan akan meningkat menjadi 500 ribu pada 2019,” sebutnya.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wisatawan Asing Pun Ikut Asyik Nikmati Tumpeng
Redaktur : Tim Redaksi