jpnn.com, MADURA - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, ada beberapa calon investor yang sudah menyatakan minat untuk menanam modal dalam pembangunan Indonesia Islamic Science Park (IISP).
IISP merupakan pusat ilmu pengetahuan sekaligus tempat wisata berbasis Islam yang rencananya dibangun di Pulau Madura.
BACA JUGA: Bu Khofifah Pantau Kepala Daerah yang Doyan Kunker Luar Negeri
Taman sains seluas 101 hektare tersebut nantinya akan dibangun dengan berbagai fungsi.
BACA JUGA: Genjot Investasi ke Batam, BP Gencar Berpromosi hingga ke Taiwan
BACA JUGA: Pengusaha Muda Harus Siap Hadapi Tantangan Digital
Antara lain, 20 persen untuk edukasi, 30 persen untuk seni, dan 50 persen untuk pariwisata.
’’Mereka berasal dari Timur Tengah, Tiongkok, dan dari konsorsium yang mau jadi leading sector untuk menyiapkan dana dalam pembangunan science park,’’ katanya seusai rapat koordinasi Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS), Kamis (25/7).
BACA JUGA: Khofifah Sodorkan Tiga Usulan Pembangunan Jatim ke Jokowi
Mantan menteri sosial itu enggan menyebutkan jumlah dana yang dibutuhkan untuk membangun IISP.
Yang jelas, kata dia, IISP akan memberikan edukasi yang baik mengenai Islam. Misalnya, tentang tokoh-tokoh Islam Indonesia dan sejarah Islam.
Hal itu sesuai dengan karakter masyarakat sekitar Madura yang lekat dengan agama Islam.
’’Kami juga berharap ini bisa menarik keuangan syariah,’’ sambungnya.
Light rail transit (LRT) rencananya juga dibangun di lokasi IISP. LRT itu akan mengakomodasi kebutuhan transportasi di sekitar IISP.
’’Kami siapkan desainnya ada floating market (pasar terapung),’’ lanjutnya. Menurut Khofifah, Madura akan mampu menjadi jujukan wisata yang tak kalah keren dengan Gunung Ijen, Bromo Tengger Semeru (BTS), dan kawasan wisata lain di Jatim.
Di Sumenep, ada kawasan gili atau pulau-pulau kecil yang indah. Aset tersebut merupakan modal untuk lebih menyeriusi Madura menjadi lokasi wisata.
Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Sumadilaga mengatakan, BPWS nanti juga didorong untuk meningkatkan perekonomian dan investasi di Madura.
’’Saat ini ada lahan 50 hektare di Bangkalan yang bisa dimanfaatkan untuk industri yang dibutuhkan di Madura,’’ katanya.
Beberapa opsi pemanfaatan lahan itu, antara lain, untuk mendukung industri garam, peternakan, dan perkebunan.
Namun, sebelum itu, struktur organisasi BPWS perlu dibentuk terlebih dahulu. Saat ini sudah ada tiga nama yang siap diajukan Kemenko Bidang Perekonomian kepada Presiden Joko Widodo untuk menjadi kepala BPWS.
Sebab, masa jabatan pengurus organisasi BPWS sudah habis sesuai masa berlaku perpres yang berakhir tahun lalu. (rin/c7/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesaksian Gubernur Khofifah di Sidang Suap Jabatan Kemenag
Redaktur : Tim Redaksi