Jika mata pelajaran IPA dan IPS di SD dihapus, muncul konsekuensi yang cukup besar. Yaitu, muatan mata pelajaran IPA dan IPS di jenjang SMP akan dimulai dari tingkat dasar. Itu terjadi karena di tingkat SD mata pelajaran IPA dan IPS sama sekali tidak diajarkan.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Khairil Anwar Notodiputro di Jakarta kemarin (28/9) menegaskan kembali bahwa pemerintah tidak menghapus dua pelajaran yang kerap menjadi momok siswa tersebut.
"Prinsip dalam revisi kurikulum nanti adalah dua cabang mata pelajaran ilmu pengetahuan itu tidak boleh dipisahkan," katanya.
Khairil menambahkan, dalam revisi kurikulum nanti, siswa SD tetap mendapat pelajaran ilmu pengetahuan sebagai peleburan IPA dan IPS. Meski sampai sekarang Kemendikbud belum menemukan nama yang tepat, mereka sudah memiliki gambaran pelaksanaan teknisnya.
"Jadi, gurunya nanti tetap mengatakan ke siswa, ayo anak-anak sekarang waktunya pelajaran ilmu pengetahuan," kata Khairil.
Pejabat asal Pulau Madura tersebut menuturkan, alasan peleburan IPA dan IPS itu murni didasari dari aspek pedagogis. Dalam penerapannya nanti, siswa tidak boleh dihadapkan pada rumus-rumus atau operasi bilang yang rumit. "Jika belajar tentang mobil, ya mobil saja. Tidak sampai rumus-rumus tertentu yang rumit," ucap dia.
Hasil kajian Balitbang menyebutkan, materi yang menyuguhkan rumus-rumus rumit justru tidak melekat di ingatan siswa. Sebaliknya, jika ilmu pengetahuan tadi diajarkan secara tematik, seperti tema hujan, hewan, dan sejenisnya, siswa akan lebih mudah menyerap dan mengingatnya. (wan/c7/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IDI Sarankan Bubarkan Fakultas Kedokteran Berakreditasi C
Redaktur : Tim Redaksi