BACA JUGA: Oknum DPRD jadi Calo Tes CPNS
Hasilnya cukup mencengangkan, karena Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT Ultra Jaya dianggap sudah over kapasitas sejak November 2009."Itulah yang mengakibatkan timbulnya limbah bau busuk yang tercium warga, siswa, dan guru SDN Bunisari
BACA JUGA: Karawang Siap Amankan Jalur Mudik
Aroma bau busuk tersapu angin ke mana-mana," ungkap staf pengendalian dan petugas penyidik KLH, Agus Hartawan.Agus mengungkapkan, berdasarkan penjelasan Manajer HRD PT Ultra Jaya, Zulkifli, serta petugas pengolahan limbah Maman Khoerudin kepada KLH KBB, saat ini perusahaan itu hanya memiliki satu IPAL berkapasitas 700 meter kubik
"IPAL dengan kapasitas lebih besar itu belum bisa digunakan
BACA JUGA: Ada 97 Pintu Perlintasan Tanpa Penjaga
Saat ujicoba ke-5 pada 19 Mei 2010, terjadi keretakan dan kebocoran dinding bak aerasi, akibat gempa bumi di Kabupaten SukabumiIPAL baru tersebut harus diperbaiki," katanya pula.Agus pun menambahkan, rencananya, pihak PU Jabar akan mencari solusi terhadap hal itu, dengan membuat demplot pengolahan limbah"Proses perbaikan keretakan bak aerasi akibat force major ini harus dikerjakan secepatnyaUntuk sementara, pengolahan limbah di IPAL lama tetap dilakukan, sambil menunggu perbaikan IPAL yang baru," papar Lilly pula.
Sementara itu, Yahya (50), salah seorang warga Kampung Bunisari RT 01/06 Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, mempertanyakan kualitas air kompensasi yang diberikan ke warga selama iniMenurut dia, ketika air itu dipanaskan dalam
panci, meninggalkan bekas kerak berwarna kuningBahkan, jika diusapkan ke pakaian, menimbulkan bekas noda berwarna kuning.
"Saya tidak berani meminum air itu, karena khawatir efek sampingnyaSaya pakai air itu untuk nyuci atau mandi sajaTapi kalo untuk minum, saya beli air galonanNamun bagi warga yang tidak mampu, ya, terpaksa minum air itu," ujarnya.
Salah seorang guru SDN Bunisari, Tatang Suryana (43), juga mengaku pernah mengecek air kompensasi yang diberikan PT Ultra Jaya ke warga dan ke sekolah itu, dengan alat tes elektrolitHasilnya, air yang berwarna hitam pekat itu diketahui penuh dengan kandungan kalsium, zat besi, serta zat lainnya yang membahayakan tubuh.
"Mungkin dampaknya belum bisa kelihatan saat iniMungkin, dampaknya akan terasa sekitar 5 atau 10 tahun yang akan datang," jelas Tatang pula(don/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Paus Terdampar Diduga Luka Terkena Batu Karang
Redaktur : Tim Redaksi