jpnn.com, BOGOR - Seorang wartawan asal Bogor, Jawa Barat, tewas bersimbah darah di kontrakanya di Kelurahan Sukaresmi, Tanah Sareal.
Sebelum mengakhiri hidupnya, DA sempat ingin curhat pada istrinya.
BACA JUGA: Warga Mengintai Gerak-gerik Tiga Wartawan, Tertangkap Basah
Tetapi hal itu diurungkan korban. Ia memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan sebilah pisau dapur.
Hal itu terungkap dari hasil pemeriksaan saksi-saksi yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Bogor Kota.
BACA JUGA: Pesan Penting PWI untuk Wartawan soal Bentrok Laskar FPI vs Polisi
Dari hasil pemeriksaan sementara, kejadian berawal Minggu (27/12) malam pukul 20.00 WIB.
Istri DA tengah menuju kediaman ibunya untuk membantu beres-beres rumah yang berantakan sehabis acara hajatan pada siang harinya.
Lalu pada pukul 23.00 WIB, DA menjemput istrinya ke rumah mertua. Sesampainya di kontrakan yang mereka sewa, sekitar pukul 24.00 WIB, korban sempat akan mengutarakan sesuatu kepada istrinya.
“Namun tidak jadi. Lalu DA keluar kamar meninggalkan istrinya di kamar menuju dapur,” ujar Humas polres Bogor Kota Ipda Rachmat Gumilar kepada radarbogor.id, Senin (28/12).
Tiba-tiba, terdengar suara gaduh barang-barang dapur yang jatuh. Istri DA bangun dan melihat suaminya itu bersimbah darah.
“Karena takut, istri DA keluar kamar melalui jendela dan meminta bantuan kepada warga serta ibunya yang tinggal 50 meter dari rumah kontrakan mereka,” tuturnya.
“Ketika warga melihat ke TKP korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa,” tambahnya.
Korban diduga bunuh diri dengan cara menusukkan sebilah senjata tajam berkali-kali di perutnya.
Akibat kejadian tersebut DA meninggal karena kehabisan darah.
“Mayat korban kemudian dibawa ke RS PMI untuk dilakukan pemeriksaan medis,” kata Ipda Rachmat Gumilar. (all/radarbogor)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti