JAKARTA - Jadwal listing PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terancam mundurBadan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) meminta klarifikasi terkait proses book-building sehingga pernyataan efektif IPO perusahaan media milik Grup Bakrie itu ditangguhkan.
Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan dan Sektor Jasa Bapepam-LK Gonthor R
BACA JUGA: Alfa Hengkang dari Bursa
Aziz mengatakan bahwa pihaknya perlu memastikan demi kepentingan investor apakah metode book-building yang dilakukan VIVA tidak bertentanganBACA JUGA: PLN Perpanjang Program Tambah Daya Gratis
Kita mau tahu bagaimana mereka memuat form book-building dalam website merekaGonthor mengatakan, VIVA menggunakan metode book-building baru via online sebagai bagian dari rangkaian initial public offering (IPO)
BACA JUGA: Samsung Luncurkan Galaxy Tab 10.1
Namun, disinyalir ada proses yang tidak semestinyaCara baru tersebut, kata Gonthor, memang diakui sebagai inovasi dalam menjajaki minat pemodalTetapi, tetap harus dipastikan kreasi baru itu tidak melanggar seperti dikategorikan sebagai penawaran umum sesuai definisi yang diatur dalam pasal 1 angka 15 UU Pasar Modal.
Hanya, VIVA tidak bisa lagi menggunakan laporan keuangan Desember 2010 sebagai syarat utama IPOSebab, berdasar peraturan 9A2, umur laporan keuangan suatu emiten yang sudah diaudit untuk kepentingan go public hanya 180 hari sampai pernyataan efektifSeiring ditundanya pernyataan efektif tersebut, VIVA harus melakukan audit ulang laporan keuangan terbaru.
Seperti diberitakan, VIVA berencana melepas 2,286 miliar saham baru dengan harga perdana Rp 260-Rp 285 per lembar dan target perolehan Rp 571 miliarBersamaan dengan penawaran tersebut, seluruh investor berhak memperoleh waran dengan rasio 4:1 sebanyak-banyaknya 571,5 juta lembar di kisaran harga Rp 280-Rp 300 per lembarDari waran tersebut, perseroan diekspektasikan mendapat dana tambahan Rp 160 miliar, sehingga total dana yang bisa diraih melalui IPO Rp 731 miliar(gen/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perkuat Pariwisata, Perhutani Investasi Rp 30 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi