IPW Desak KPK Usut Proyek Alusista

Senin, 25 Juni 2012 – 12:21 WIB

JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak mengusut rencana proyek pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) 10514 TNI Angkatan Laut (AL) senilai 220 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp2,2 triliun.

"Sebab, diduga ada pemaksaan dari pemerintah kepada TNI AL dalam pembelian kapal perang milik Belanda tersebut," Ketua Presidium Indonesia Police Watch dan Deklarator Komite Pengawas KPK, Neta S. Pane, Senin (25/6).

Pihak Neta menemukan fakta bahwa Kepala Staf TNI AL Laksamana Soeparmo dalam suratnya tanggal 4 Mei 2012 kepada Panglima TNI tersirat adanya penolakan terhadap rencana pembelian kapal Belanda itu. Lalu, KSAL memberikan perbandingan Kapal PKR milik Italia yang harganya sama tapi peralatan tempurnya lebih komplit.
Sedangkan kapal milik Belanda tidak dilengkapi peluncur rudal sasaran udara maupun laut. Selain itu tidak dilengkapi torpedo anti kapal selam dan hanya dilengkapi meriam 76 mm.

"Sehingga untuk melengkapi kapal PKR itu TNI AL harus mengeluarkan dana lagi sebesar Rp750 miliar. Padahal, jika membeli dari Italia, kapal tersebut sudah lengkap dan tidak perlu mengeluarkan dana tambahan lagi," katanya.

Tragisnya lagi sejak 2009, kata Neta, pabrik kapal Belanda itu tidak berproduksi. "Kapal perang yang mereka bikin adalah kapal standar sipil dengan sistem radal kapal sipil," bebernya.

Untuk itu, pihaknya mendesak KPK  segera turun tangan agar tidak terjadi korupsi dalam proyek ini. "Apalagi beredar kabar adanya pihak-pihak tertentu yang melobi DPR agar menggolkan proyek ini," kata Neta.

Pihaknya juga memertanyakan, kenapa akhir-akhir ini pembelian alutsista TNI sangat  gencar dilakukan, dengan sasaran yang kurang tepat, apakah ini ada kaitannya dengan 'pengumpulan' dana Pemilu. Kat Neta, jika itu yang terjadi sama artinya mengorbankan alutsista TNI demi kepentingan tertentu."Untuk itu KPK harus mengusut dugaan ini demi menyelamatkan alutsista TNI agar segera tercipta TNI yang kuat dan tangguh," pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dapat Proyek, Rektor Unhalu Bantah Ada Tawar Menawar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler