jpnn.com, SOLOK SELATAN - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mendesak Polda Sumatera Barat menangani kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan dengan lugas dan tegas.
Peristiwa penembakan itu terjadi antara Kabag Ops AKP Dadang Iskandar dan Kasat Reskrim AKP Ulil Riyanto Anshari.
BACA JUGA: Polisi Tembak Polisi Mencoreng Institusi Bhayangkara, Harus Diusut Tuntas
"Ya, pasti AKP Dadang Iskandar sebagai pelaku penembakan harus dicopot kemudian diproses pidana dan pasti berujung dipecat," kata Sugeng saat dihubungi JPNN.com, Rabu (22/11).
Dia menyebutkan peristiwa seorang anggota polisi menembak polisi lainnya ini tidak sekali terjadi dan banyak motif yang melatarbelakanginya.
BACA JUGA: Heboh Polisi Tembak Polisi, Komisi III DPR Bakal ke Sumbar
"Kalau dalam hal ini sementara motif yang berkembang didugakan penembak ini tidak senang dengan tindakan daripada Kasat Reskrim Polres Solok Selatan ini yang menindak galian C, artinya korban ini dalam posisi sedang menjalankan tugasnya," lanjutnya.
Dia menduga ada ketidaksenangan Dadang Iskandar selaku kabagops dengan hal itu.
BACA JUGA: Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
"Dugaan saya ini ketidaksenangan karena kasat reskrim dan tim yang menangani tambang ini sedang melakukan penegakan hukum terhadap tambang liar," tuturnya.
"Oleh karena itu, matinya korban ini saya usulkan mendapatkan satu penghargaan karena dia meninggal di dalam tugas ketika sedang menangani tambang liar," pungkas Sugeng.
Sebelumnya, insiden penembakan dilakukan seorang perwira Polri di Sumatera Barat terhadap sesama anggota polisi yang juga seorang perwira.
Pelaku dan korban penembakan itu sama-sama bertugas di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar).
Peristiwa itu dilaporkan terjadi pada Jumat (22/11) dini hari sekitar pukul 00.43 WIB, lokasi kejadiannya adalah kawasan Kantor Polres Solok Selatan.
Perwira yang berposisi sebagai terduga penembakan menembak rekan sejawatnya menggunakan senjata api, hingga mengenai bagian kepala.
Akibatnya korban mengalami luka yang amat serius dan harus dirujuk ke Kota Padang untuk mendapatkan penanganan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar.
Pada pukul 08.40 WIB diperoleh kabar bahwa perwira yang menjadi korban penembakan meninggal dunia di rumah sakit, nyawanya tidak dapat terselamatkan akibat luka yang cukup serius.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Kenny Kurnia Putra