IPW: Perampokan di Sumut Memprihatinkan

Kamis, 29 Mei 2014 – 16:56 WIB
Neta S Pane.

jpnn.com - JAKARTA -- Kasus perampokan di Sumatera Utara semakin menunjukkan tren memprihatinkan.

Menurut Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, sudah enam bulan ini, kasus perampokan terutama bersenjata api seperti terbiarkan.

BACA JUGA: Kaum Perempuan Alirkan Dukungan ke Prabowo-Hatta

Ia mencontohkan misalnya yang terjadi pada Rabu (28/5) malam. Saat itu Dicky yang tengah berjalan dengan pacarnya, Khairunnisa alias Icha (19), dirampok. Pacarnya diperkosa. Sepeda motor korban dibawa kabur enam pelaku.

"IPW sangat perihatin dengan kasus-kasus perampokan yang terus berulang di Sumut dan tidak satu pun terungkap," kata Neta, Kamis (29/5).

BACA JUGA: Kejagung Bantah Jokowi Minta Penyidikan Transjakarta Ditunda

Menurut Neta, hal ini menunjukkan ketidakmampuan Kepala Polda Sumut dalam menjaga keamanan masyarakat di wilayahnya.

Karenanya, ia menambahkan, masyarakat dan DPRD Sumut harus menyampaikan protes ke Mabes Polri bahwa daerahnya semakin rawan dan darurat perampokan. "Sementara Polda tidak mampu mengendalikannya," tegasnya.

BACA JUGA: Jokowi Ingin Kota di Indonesia Punya Techno Park

Menurut dia, jika Kapoldasu bersikap profesional tentu bisa membuat strategi untuk mengatasi aksi-aksi perampokan tersebut atau memerintahkan agar Dirserse maupun para Kapolres untuk segera menangkap para pelaku.

"Penangkapan para pelaku perlu dilakukan sesegera mungkin agar ada efek jera sehingga para pelaku lain tidak "mendapat angin" untuk melakukan kejahatan yang sama," ungkapnya.

Selain itu, ia menambahkan, Kapoldasu bisa memerintahkan bawahannya agar meningkatkan patroli di daerah-daerah rawan dan kawasan strategi. Tapi semua itu tidak maksimal dilakukan sehingga kasus perampokan terus berulang. Peristiwa Rabu malam kemarin, korban perampokan diperkosa para pelaku.

"Ini jelas semakin menakutkan warga Sumut, apalagi terjadi di Kota Medan," ujarnya.

Jika kasus ini tidak segera terungkap dan pelakunya ditangkap, dikhawatirkan kss perampokan dengan perkosaan terhadap
korbannya ini akan kembali terjadi serta menjadi tren kriminal di Sumut.

"Bagaimana pun Kapoldasu harus bertanggungjawab terhadap hal ini," pungkasnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Tahanan, Bupati Bogor Rajin Ngaji


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler