jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyatakan kesabaran aparatur Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian RI (Polri) dalam menghadapi aksi demonstran yang anarkistis selama dua hari di Jakarta patut diapresiasi.
“Meski demikian, Polri sebagai institusi penegak hukum harus segera mengungkapkan siapa dalang dan siapa yang membiayai aksi demo yang berlanjut rusuh tersebut,” kata Neta, Kamis (23/5).
BACA JUGA: IPW Desak Polri Usut Penyandang Dana Massa Perusuh di Jakarta
IPW menyebut ada empat poin yang perlu diusut dan dijelaskan Polri secara transparan kepada publik. Pertama, Polri sudah menyita satu mobil ambulans berlogo salah satu partai yang diduga menyuplai batu untuk demonstran. “Siapa pemiliknya dan siapa otak penyuplai batu untuk melempari aparat itu,” ungkap Neta.
Kedua, Polri sudah menyita uang dari sejumlah demonstran yang diduga pelaku kerusuhan, sehingga polisi mengatakan mereka adalah massa bayaran. Ketiga, Polri harus mengungkapkan siapa pelaku penembakan dengan peluru tajam yang menyebabkan sejumlah orang tewas dan terluka. “Lalu apa kaitannya dengan penemuan ratusan butir peluru tajam di lokasi kerusuhan,” ujarnya.
BACA JUGA: Sisa Kerusuhan 22 Mei: Pos Polisi Sabang Hangus Terbakar
(Baca Juga: Dua Pakar HTN Terkenal Perkuat Tim Hukum Prabowo – Sandi Gugat ke MK)
Keempat, sambung Neta, Polri dan TNI sudah menahan jenderal purnawirawan yang juga tim kampanye salah satu capres yang diduga terlibat dalam penyelundupan senjata api laras panjang.
BACA JUGA: Begini Penampakan Situasi di Depan Bawaslu Setelah Kerusuhan 22 Mei
“Keempat hal ini perlu dijelaskan kepada publik, apa kaitan dan kontribusinya dalam aksi demo yang berlanjut pada kerusuhan selama dua hari di Jakarta,” paparnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KWI Ajak Masyarakat Jaga Kerukunan Dalam Perbedaan
Redaktur & Reporter : Boy