JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR, Tjahjo Kumolo, mengingatkan aparat kepolisian untuk menjalankan Instruksi Presiden yang mmeinta pengusutan tuntas kasus penembakan gelap terhadap wartawan dalam pesawat Trigana di Papua, beberapa hari lalu.
"Harusnya, menjadi perhatian penuh jajaran Polri dan TNI serta jajaran Intelijen untuk mengusut tuntas gerakan penembakan gelap yang beberapa tahun ini sering terjadi di Papua yang menimbulkan korban jiwa," kata Tjahjo, Selasa (10/4), di Jakarta.
Ia menambahkan, sejak tahun 1999 sampai sekarang tercatat lebih dari 30 kali penembakan gelap. "Tapi Polri dan aparat keamanan belum bisa menemukan siapa pelakunya," katanya.
Harusnya, sambung Tjahjo, pola operasi terpadu harus digerakkan di Papua untuk mengungkap dan menangkap pelaku penembakan tersebut.
"Pemerintah melalui Presiden sudah instruksikan dan harusnya juga mentargetkan batas waktu kepada Kapolri, Kapolda Papua, Panglima TNI dan Panglima Kodam Cenderawasih untuk mengungkap pelakunya. Agar ketenangan masyarakat Papua terjamin," ungkapnya.
Dia juga meminta agar langkah pengungkapan bisa terkoordinasi dengan baik antarsatuan-satuan intelijen dari berbagai kesatuan di Papua.
Sementara, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta Saputera Pane, menilai, keikutsertaan TNI di Papua belum perlu dalam menumpas aksi penembakan tersebut.
"Kalau dipaksakan justru akan memicu perlawanan yang lebih besar lagi, bahkan bisa membuat rakyat terkonsolidasi untuk melakukan perlawanan yang lebih besar," katanya, Selasa (10/4), menjawab JPNN, di Jakarta.
"Ini yang pernah terjadi di Aceh dan ini jangan sampai terulang," tegasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menpan Janji Perjuangkan Hak Hakim
Redaktur : Tim Redaksi