IPW Tuding Mabes Polri Menganakemaskan Empat Kapolda Pencetak Rekor Ini

Sabtu, 23 November 2019 – 23:48 WIB
Ketua Presidium IPW Neta S Pane. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, saat ini ada empat jenderal di Polri memegang rekor paling lama menjabat sebagai kapolda. Mereka menjabat selama tiga tahun lebih, sementara para kapolda lain hanya antara satu hingga dua tahun.

"Sepertinya Polri memberi keistimewaan khusus kepada empat kapolda tersebut," ujar Neta di Jakarta, Sabtu (23/11).

BACA JUGA: Anggota Komisi III Minta Polri Kaji Aturan Skuter Listrik

Neta kemudian membeber data IPW terkait empat nama dimaksud. Yaitu, Kapolda Aceh Irjen RS Djambak yang menjabat sejak 16 September 2016. Kemudian Kapolda DI Yogyakarta Irjen Achmad Dofiri. Menjabat sejak 15 November 2016.

Kapolda Bali Irjen Petrus Golose, menjabat sejak 12 Desember 2016 dan Kapolda Sumbar Irjen Fakhrizal yang menjabat sejak 22 Desember 2016.

BACA JUGA: Brigjen Istiono Siap Lanjutkan Dua Program Utama Korlantas Polri

Menurut Neta, tidak ada penjelasan resmi dari Polri kenapa keempat jenderal itu bisa begitu lama menjabat sebagai kapolda di satu tempat. Neta juga menyebut, dari pantauan IPW prestasi keempat nama yang dimaksud di tempatnya bertugas juga biasa biasa saja.

"Yang agak berbeda hanya Dofiri. Adimakayasa Akpol 1989 ini sebelumnya cukup lama menjadi Wakapolda Jogja, kemudian geser menjadi Kapolda Banten. Baru kemudian menjadi Kapolda Jogja," katanya.

BACA JUGA: Jabat Karopenmas Divhumas Polri, Argo Yuwono Naik Jadi Bintang Satu

Neta lebih lanjut menyatakan, Dofiri disebut-sebut akan menjadi Kapolda Metro Jaya, sedangkan Irjen Fakhrizal lulusan Akpol 1985 diperkirakan menjadi Kapolda Sumbar hingga pensiun. Setelah itu disebut-sebut akan ikut Pilkada Sumbar.

"Sementara RS Djambak sempat disebut akan bergeser dari Aceh ke Sumsel. Tetapi hingga kini lulusan Akpol 1987 yang satu angkatan dengan Mendagri Tito Karnavian itu masih saja menjabat sebagai Kapolda Aceh," tuturnya.

Untuk Kapolda Bali Irjen Petrus Golose, Neta mengaku sebelumnya tak mendengar kabar akan digeser kemana. Namun setelah Idham Azis menjadi Kapolri, Petrus santer disebut bakal mengisi posisi Idham sebelumnya sebagai Kabareskrim Polri. Petrus diketahui satu angkatan dengan Idham, lulusan Akpol 1988.

"Nama Petrus masuk dalam bursa calon Kabareskrim bersaing ketat dengan Kadiv Propam Irjen Sigit yang lulusan Akpol 1991 itu. Namun hingga 23 hari menjabat sebagai Kapolri, Idham belum juga menunjuk penggantinya," kata Neta.

Neta membenarkan, tidak ada ketentuan yang menjelaskan tentang berapa lama seorang jenderal bisa menjabat sebagai kapolda. Semua tergantung hak prerogatif Kapolri dan usulan dari Wanjakti Polri. Namun terlalu lamanya seorang perwira menjabat posisi kapolda dikhawatirkan akan mengganggu proses pembinaan karir di Polri, yang ujung ujungnya mengganggu profesionalisme kepolisian.

"Dalam kepemimpinannya yang hampir sebulan ini, IPW berharap Kapolri Idham Azis benar benar bisa konsisten dengan konsep Polri yang promoter (profesional, modern, dan terpercaya), sehingga promoter tidak diartikan sebagai promosi untuk orang orang tertentu," pungkas Neta. (gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler