Iqbal: Jangan Selalu Berpikir Koperasi Identik dengan Pelanggaran

Senin, 07 Agustus 2023 – 09:11 WIB
Ketua Umum Generasi Peduli Koperasi Indonesia, Iqbal Alan Abdullah. Foto: dok. pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Generasi Peduli Koperasi Indonesia, Dr. Iqbal Alan Abdullah, Msc., meminta semua pihak untuk tidak memberikan label negatif pada koperasi.

Adapun koperasi masih dinilai identik dengan pelanggaran, kecurangan, kuno atau jadul, bermasalah, dan lainnya.

BACA JUGA: Tumbuh Menjadi Koperasi Modern, TC Invest Siap Melantai di Bursa

Menurutnya kecurangan ada di mana-mana, entah itu di perusahaan, seperti perseroan dan firma, atau BUMN dan BUMD, semua berpotensi ada pelanggaran.

"Begitu juga potensi pelanggaran ada di perbankan, atau lembaga keuangan lainnya," ujar Iqbal Alan Abdullah, dalam keterangannya, Senin (7/8).

BACA JUGA: Buku Gelombang Pasang Koperasi Simpan Pinjam Indonesia Diluncurkan, Bamsoet Ungkap Hal Ini

Dia menuturkan cara berpikir yang mengasosiasikan koperasi seperti itu akan terus menggiring opini ke dalam citra atau framing yang tidak baik.

Selama ini, dia kerap membaca komentar pejabat yang ikut menjerumuskan koperasi. Padahal, koperasi setengah mati membangkitkan optimisme berkoperasi di Indonesia.

BACA JUGA: Koperasi Hartanah Gelar Rapat Anggota Tahunan, Cari Solusi untuk Generasi Penerus

"Seharusnya kita sama-sama memberikan dukungan bagi terbentuknya ekosistem yang baik bagi pertumbuhan koperasi," kata Iqbal.

Iqbal mengapresiasi Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita pada puncak peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) Ke-76 di Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (23/7), yang menyebut bahwa koperasi menjadi pilar ekonomi di era digital sehingga perlu segera melakukan transformasi digital.

Dalam pernyataannya, sang menteri ingin melihat ke depan tercipta banyak koperasi yang berkategori sebagai entitas usaha besar, sebab di beberapa negara dunia, keberhasilan ekonomi mereka ditentukan juga keberhasilan dalam membangun koperasi itu sendiri.

Dikatakan oleh Agus Gumiwang Kartasasmita, dia melihat bahwa koperasi ini tidak hanya sebagai pilar ekonomi, tetapi juga pilar bangsa.

Kata Iqbal, tantangan ke depan adalah menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terkait pentingnya manfaat dari koperasi secara terarah dan berkelanjutan.

Menurutnya, apa yang dibutuhkan oleh koperasi di Indonesia saat ini adalah membangun optimisme. 

Selain itu, lanjut Iqbal, koperasi modern yang besar dan sehat harus didorong dan tidak dikecilkan dengan label pelanggaran atau cap negatif lainnya.

"Kita butuh tokoh yang benar-benar memahami koperasi ini dan membangun optimisme bersama-sama," jelasnya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler