jpnn.com, SEOUL - Kementerian Luar Negeri Korea Selatan sedang meninjau ulang rencana kunjungan salah satu diplomat senior negara tersebut ke Iran pekan ini.
Seoul rupanya tersinggung setelah pasukan Iran menyita sebuah kapal tanker berbendera Korsel dan menahan awaknya di perairan Teluk Persia.
BACA JUGA: Republik Islam Iran Bersumpah Mengerahkan Seluruh Kapasitas untuk Balas Dendam
Insiden penyitaan kapal tanker itu terjadi di tengah ketegangan antara Teheran dan Seoul atas dana Iran yang dibekukan di bank-bank Korea Selatan atas permintaan Amerika Serikat.
Pejabat pemerintah Iran mengatakan bahwa Wakil Menteri Luar Negeri Korsel Choi Jong-kun berencana melakukan kunjungan ke Teheran untuk membahas pencairan dana senilai USD 7 miliar dolar AS (Rp 97 triliun) tersebut.
BACA JUGA: Republik Islam Iran Waspadai Manuver Negara-Negara Arab Sahabat Israel
Di Seoul, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korsel mengatakan kepada Reuters bahwa rencana tersebut saat ini statusnya belum jelas.
Media Iran pada Senin mengatakan bahwa Garda Revolusi Iran telah menangkap kapal tanker Hankuk Chemi karena pelanggaran polusi. Kapal itu membawa 7.200 ton etanol.
BACA JUGA: Iran Akui Pengaruh Besar Indonesia di Dunia Islam
Menlu Korea Selatan Kang Kyung-wha pada Selasa mengatakan bahwa dia sedang melakukan upaya diplomatik untuk mengamankan pembebasan kapal tanker itu.
Kang Kyung-wha mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah menanggapi permintaan para mitranya di Iran pada Senin dan Kementerian Luar Negeri Korsel sekarang sedang dalam pembicaraan dengan para diplomat di Teheran dan di Seoul untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Televisi pemerintah Iran mengutip Saeed Khatibzadeh, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, yang mengatakan kapal tanker milik Korsel itu disita karena mencemari laut.
Pada Minggu lalu, surat kabar Tehran Times memberitakan bahwa Iran berharap untuk merundingkan kesepakatan untuk menggunakan dana beku tersebut untuk dibarter dengan pasokan vaksin virus corona dan komoditas lainnya.
Namun, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan tidak segera memberikan komentar atas laporan surat kabar Tehran Times itu.
Saat ditanya tentang niat Iran untuk mendapatkan aset yang dibekukan, Menlu Kang mengatakan keselamatan awak kapal Korsel lebih penting. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil