Republik Islam Iran Waspadai Manuver Negara-Negara Arab Sahabat Israel

Jumat, 01 Januari 2021 – 05:59 WIB
Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Azad (kanan) berdiri di depan kapal perang Iran Kharg-431 yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (27/2). Foto: ANTARA/Genta Tenri Mawangi

jpnn.com, JAKARTA - Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia Mohammad Azad mengatakan, normalisasi hubungan diplomatik sejumlah negara dengan Israel sama dengan mendorong pendudukan rezim zionis atas wilayah Palestina.

"Republik Islam Iran memiliki kebijakan transparan dan jelas bahwa normalisasi hubungan dengan rezim zionis Israel sama dengan mendorong pendudukan rezim ini atas wilayah Palestina," ujar Mohammad Azad saat wawancara dengan Antara di Jakarta, Kamis (31/12).

BACA JUGA: Muslim Paling Berpengaruh di Dunia, Erdogan Mengaku Pengin Bersahabat dengan Israel

Apabila normalisasi hubungan diplomatik sejumlah negara dengan Israel dapat mengganggu keamanan nasional, maka Iran akan mempertahankan kedaulatannya.

Empat negara Arab yaitu Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan, dan Maroko serta satu negara non-Arab Bhutan melakukan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.

BACA JUGA: COVID-19 Tak Kunjung Sirna, Israel Berlakukan Lockdown Ketiga

Anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Bassam al-Salhi, seperti dikutip Aljazeera mengatakan normalisasi hubungan diplomatik negara-negara Arab dengan Israel tidak bisa diterima.

Ia mengatakan normalisasi hubungan diplomatik itu akan meningkatkan sikap agresif Israel dan penolakannya atas hak-hak rakyat Palestina.

BACA JUGA: Reaksi Keras FPI soal Isu Normalisasi Indonesia dan Israel

Kesepakatan tersebut bertentangan dengan Resolusi Konferensi Tingkat Tinggi Arab dan Prakarsa Perdamaian Arab yang bertujuan untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas di kawasan Palestina, kata Bassam al-Salhi.

Sebelumnya, Dosen Program Studi Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran Teuku Rezasyah mengatakan Palestina sebagai sebuah bangsa yang memiliki hak untuk merdeka sangat terganggu dengan keputusan sebagian negara Arab yang berbangga hati menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.

Bangsa Palestina sudah lama kecewa atas beberapa negara Arab karena selama ini mendiamkan resolusi yang dikeluarkan PBB untuk menekan Israel, serta memberdayakan masyarakat Palestina, kata Teuku Rezasyah.

Dalam pandangan Palestina, beberapa negara Arab tersebut adalah pengkhianat, karena mengingkari komitmen yang telah lama mereka sepakati, guna mendukung kemerdekaan dan kedaulatan Palestina. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler