jpnn.com, BANDUNG - Sejak pertama kali menginjakkan kakinya di Surabaya, Irfan Jaya langsung dapat julukan The New Andik Vermansah. Gaya bermain Irfan dan Andik memang mirip. Meski berbadan mungil, keduanya sama-sama dianugerahi kecepatan serta teknik olah bola yang menawan.
Irfan Jaya bergabung dengan Persebaya disertai predikat mentereng. Dia adalah pemain paling subur di tim PSM Makassar U-21. Torehan 14 gol mengantarkan pemain asal Bantaeng, Sulawesi Selatan ini sebagai top skorer ISC U-21 2016. Irfan berhak membawa pulang hadiah Rp 10 juta.
BACA JUGA: Kota Bandung Memiliki Sejarah yang Istimewa Bagi Persebaya
Datang dengan deretan prestasi mengilap tak membuat Irfan Jaya mendapatkan start yang mulus di Persebaya. Ketika masih dipoles Iwan Setiawan, Irfan kerap dimainkan sebagai pelapis Rendi Irwan di posisi second striker. Sayang performanya kurang cemerlang di sektor ini.
Karena seret gol, Irfan sempat mendapat cemooh dari para pendukung Persebaya. Penampilannya dianggap tidak sesuai dengan labelnya sebagai The New Andik Vermansyah. Irfan pun harus bersabar karena sering memulai pertandingan dari bangku cadangan.
BACA JUGA: Keren! Digoda Tim Liga 1, Irfan Jaya Tetap Pilih Persebaya
Keadaan berubah sejak Angel Alfredo Vera ditunjuk sebagai pelatih Persebaya menggantikan Iwan Setiawan. Alfredo Vera memainkan Irfan Jaya sebagai penyerang sayap. Inilah titik balik karier cemerlang pemain yang masih berusia 21 tahun itu bersama armada Green Force.
Alfredo Vera tak pernah kehilangan rasa percaya kepada bapak satu anak itu. Apapun teriakan minor di luar tak menyurutkan semangat Alfredo Vera untuk memainkan Irfan Jaya sebagai penyerang sayap. Secara perlahan Irfan Jaya menunjukkan tajinya. Dia menjelma sebagai pemain kunci, bahkan nyawa permainan Persebaya.
BACA JUGA: Dahlan Iskan: Persebaya Istimewa
Babak delapan besar, semifinal, hingga laga final lawan PSMS Medan, Selasa (28/11) malam adalah puncak dari penampilan Irfan Jaya di Liga 2 musim ini. Tak mengherankan apabila dia menerima predikat sebagai Pemain Terbaik Liga 2 2017. Hadiah Rp 100 juta berhak ia bawa pulang.
Menjadi nyawa permainan Persebaya, bahkan menjadi Pemain Terbaik Liga 2 2017 tak membuat Irfan Jaya besar kepala. "Ini semua berkat kerja keras, doa, dan disiplin dalam latihan," ucap Irfan Jaya tentang kunci sukses kegemilangan karirnya musim ini.
Selain tiga poin di atas, Irfan Jaya juga menyebut rekan-rekannya di Persebaya ikut andil atas apa yang dicapainya musim ini. Termasuk dalam dua golnya yang membawa Persebaya menumbangkan PSMS di final Liga 2 2017 dengan skor 3-2. "Itu semua berkat kerja keras teman-teman," sebut Irfan Jaya.
Dengan semua yang dicapai Irfan Jaya musim ini, tak berlebihan rasanya apabila dia menyandang predikat The New Andik Vermansyah. Bahkan Irfan Jaya telah melampaui apa yang belum bisa Andik berikan kepada Persebaya yakni gelar juara liga, meski bukan level atas. (saf/jpc)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak-anak Medan Kesal bukan Karena PSMS Kalah
Redaktur & Reporter : Adek