Irfan-Stevie Tambah Opsi

Masalah SK Naturalisasi, Raphael Terancam Tidak Tampil

Selasa, 05 Februari 2013 – 09:54 WIB
JAKARTA - Timnas Pra Piala Asia 2015 mendapat tambahan tenaga jelang laga perdana konta Iraq di Dubai, Uni Emirat Arab, 6 Februari mendatang. Masuknya Irfan Bachdim dan Stevie Bonsapia diyakini akan meningkatkan performa Skuad Garuda.

Pelatih Timnas Nilmaizar menjelaskan bahwa masuknya Irfan dan Stevie akan menambal kekurangan Timnas yang ditunjukkan saat kalah 0-5 dari Jordania, 31 Januari lalu. Pasalnya, masuknya dua pemain ini menjadi opsi tambahan Nil di lini tengah dan depan.

"Saya senang dengan kehadiran mereka. Membuat saya memiliki "banyak pilihan pemain," katanya melalui blackberry messenger kepada Jawa Pos, tadi malam.

Nil menyebut kelamahan selain di lini depan dan kurangnya pemain yang bisa menahan bola. Datangnya Irfan yang sudah mulai berlatih bersama tim. diharapkan bisa meredam permainan Iraq dan bisa menahan bola lebih lama.

Meski tidak pernah mengikuti pemusatan latihan Timnas di Medan, kualitas Irfan bachdim sudah tidak diragukan oleh Nil. Karena itu, dia langsung berlatih bersama tim utama di Dubai, kemarin. Besar kemungkinan, Irfan akan menjadi pilihan utama di tim inti.

Untuk Stevie, dia kemungkinan akan dicoba untuk menempati posisi baru di bek kanan. Sebab, selama ini selain sebagai gelandang serang, Stevie juga pernah diplot mengisi posisi depan ataupun sayap kanan.

Tapi, kedatangan dua pemain itu ternyata juga dibarengi dengan masalah baru. Pasalnya, Raphael Maitimo terancam tidka bisa bermain saat melawan Iraq. Alasannya, SK tentang naturalisasi Maitimo tidak ada.

"Kita ada masalah sekarang ini. Raphael terancam tidak bisa main karena SK naturalisasi Raphael tidak ketemu dicari. AFC meminta SK itu," terangnya.

"Ini tidak benar, karena waktu di Piala AFF dia main tidak ada masalah. Kami baru tahunya tadi pagi, kaalu tidak ada SK itu, kata AFC Maitimo tidak bisa main," tambah Nil.

Menurut manajer Timnas Piala AFF Habil Marathi, sebenarnya dengan adanya paspor cukup untuk menegaskan status Raphael. Dia menyebut ada pihak yang sengaja menyentil kasus ini agar Raphael tidak bisa bermain, sama seperti Diego Michiels dulu. "Cukup Diego, janganlah Raphael juga, dia pemain bagus," terangnya.

Menurut dia, untuk urusan SK dia sudah melakukan komunikasi dengan kementeria hukum dan HAM (Kemenkumham). SK akan sudah disiapkan oleh Kemenkumham. Namun, sampai tkemarin siang, pengurus PSSI belum ada yang mengambil SK tersebut.

"Kalau PSSI tahu yang prioritas, SK ini sudah siap harusnya sudah diambil langsung dikirimkan ke Dubai," terangnya.

Sementara itu, di tengah buruknya performa dan manajemen Timnas, kondisi internal organisasi PSSI sedang tidak kondusif. Penyebabnya, terjadi pertentangan di dalam kepengurusan setelah Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin, menyatakan bakal membentuk lembaga yang menaungi Timnas, "Badan Tim Nasional (BTN).

Pihak yang tidak sepakat di internal adalah, Exco PSSI Bob Hippy. Dia menyatakan tidak sepakat karena pada rapat terakhir Exco PSSI, wacana pembentukan lembaga yang menaungi timnas ditunda lantaran harus ada pembicaraan lebih serius di rapat exco berikutnya.
  
"Statuta PSSI mengatakan Komite sepak bola tidak mengurusi soal timnas. Jadi tidak tepat. Kalau dipaksakan ini bisa memperburuk organisasi. Kami tidak akan tinggal diam dengan rencana itu," "terang Bob. (aam)



BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Juga Deal dengan Sponsor

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler