jpnn.com, BALI - Anggota Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP) DPR RI Irine Yusiana Roba Putri mendorong pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai alat untuk meningkatkan pendidikan.
Sebab, pandemi Covid-19 telah memperparah ketimpangan pendidikan di beberapa tempat.
BACA JUGA: Ketua BKSAP: Kesuksesan IPU 144 di Bali Berkat Kerja Bersama DPR RI
"Terutama bagaimana kita mampu dan harus bisa me-leverage teknologi informasi ini sebagai alat untuk meningkatkan pendidikan,'' ujarnya.
Di Indonesia, banyak sekali contoh yang bisa dipaparkan mengenai penggunaan teknologi informasi ini.
BACA JUGA: BKSAP Siap Bawa Masukan Peserta Lomba Orasi Bintang Orator ke Sidang IPU
Hal ini dikatakannya setelah menghadiri sidang Bureau of Women Parliamentarians, di BICC, Kamis (24/3).
Karena itu, Irine menilai negara harus hadir dan memperhatikan hal tersebut.
BACA JUGA: BKSAP Dorong IPU ke-144 di Bali jadi Momentum Perkuat Kerja Sama Bilateral
"Saya pikir negara harus hadir untuk mengatur anggaran dan regulasi supaya pemanfaatan ICT di dalam pendidikan bisa dimaksimalkan untuk mengurangi ketimpangan," imbuh anggota Bureau of Women Parliamentarians IPU ini.
Anggota Komisi I DPR RI itu menuturkan, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia hingga wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T), TIK harus dimanfaatkan negara.
Diharapkan, tidak akan ada lagi kesenjangan pendidikan.
"Tugas DPR, tugas parlemen adalah soal kebijakan. Anggarannya betul-betul kami pikirkan supaya leveraging ICT itu sangat efektif untuk meningkatkan atau mengurangi kesenjangan pendidikan bagi anak-anak," sebut Irine. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi