Irjen Agung Beber Motif Pelaku Teror Melempar Kepala Anjing ke Rumah Pejabat Kejaksaan

Jumat, 12 Maret 2021 – 21:38 WIB
Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi (kedua kiri) dan jajaran memperlihatkan barang bukti aksi teror berupa pisau, bensin dan potongan kepala anjing di Mapolda Riau, di Pekanbaru, Riau, Jumat (12/3/2021) . ANTARA FOTO/Rony Muharrman/nz

jpnn.com, PEKANBARU - Tim Polda Riau telah meringkus tiga pelaku teror dengan melemparkan kepala anjing ke rumah seorang pejabat kejaksaan di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Effendi mengatakan ketiga itu berinisial I, D dan B. Ketiganya merupakan anggota dan penjaga kantor di Lembaga Adat Melayu (LAM) Pekanbaru.

BACA JUGA: IP Melempar Kepala Anjing ke Rumah Pejabat, Begini Pengakuannya

Ketiga tersangka ditangkap di sejumlah lokasi, yakni di kantor LAM Kota Pekanbaru, Jalan Melur dan terakhir di daerah Kubang, Kampar.

"Ketiga pelaku kita (polisi, red) tangkap di tiga lokasi berbeda," kata Irjen Agung Setya Effendi kepada wartawan, Jumat (12/3).

BACA JUGA: 40 Ekskavator Menggempur Kawasan Hutan di Jambi, Polisi Bergerak

Selain itu, polisi masih mengejar dua pelaku lain berinisial BI dan J yang diduga ikut terlibat dalam kasus tersebut.

BI dan J, bahkan diduga sebagai orang yang memodali para tersangka eksekutor sekaligus menjadi otak pelaku aksi teror itu.

BACA JUGA: AS Mencekam, TB Hasanuddin Keluarkan Imbauan untuk WNI di New York

Para pelaku diketahui melakukan teror dengan melemparkan kepala anjing ke teras rumah Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Humas Kejaksaan Tinggi Riau Muspidauan pada pekan lalu.

Rumah Sekretaris Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Nasir Panyalai juga menjadi sasaran teror dari para pelaku itu.

Irjen Agung Setya menjelaskan, motif teror itu berkaitan dengan hasil Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) LAM Pekanbaru beberapa waktu lalu.

Para pelaku merasa tidak senang dengan keputusan dalam Musdalub yang menetapkan Muspidauan sebagai Ketua Harian LAM Pekanbaru terpilih.

"Mereka tidak senang dan sempat memprotes dengan tujuan agar mereka tetap eksis berada (tinggal, red) di properti atau aset yang ada di LAM," jelas Irjen Agung Setya.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler