jpnn.com, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengakui sepanjang 2021 bukan hal yang mudah dalam menuntaskan kejahatan di wilayah hukumnya.
Namun, pihaknya bersyukur bisa mengungkap sejumlah kasus kejahatan.
BACA JUGA: Lihat, TNI AL Tarik Kapal yang Angkut Pengungsi Etnis Rohingya
"2021 bukanlah tahun yang mudah, namun tak lantas membuat kami gundah," kata Fadil Imran dalam giat rilis akhir tahun di Polda Metro Jaya, Kamis (30/12).
Lulusan Akademi Kepolisian (Akapol) 1991 itu mengeklaim sepanjang 2021 polisi mampu menciptakan Jakarta yang aman dan nyaman.
BACA JUGA: Mengenang Jasa Pahlawan, Korps Wanita TNI AL Berziarah ke TMPN Kalibata
Terbukti, kasus yang ditangani Polda Metro Jaya selama 2021 menurun 1 persen dari 2020.
"Secara umum, tindak pidana di wilayah hukum Polda Metro Jaya selama 2021 berjumlah 30.124 kasus. Ada penurunan 1 persen," kata Fadil.
BACA JUGA: Selamat, Direktur Jenderal Bea Cukai Terima Anugerah Bintang Bhayangkara Pratama dari Polri
Fadil lantas membeberkan tren kejahatan ibu kota mulai dari urutan terbesar hingga paling kecil.
Tren kejahatan didominasi oleh kejahatan narkoba dengan jumlah 3.469 kasus
"Penyelesaian kasus kejahatan 3.387 kasus," kata Fadil.
Selanjutnya, kasus pencurian dengan pemberatan. Total ada 1.419 dengan penyelesaian kasus kejahatan sebanyak 2.199.
"Ketiga, kasus Curanmor 949 kasus. Penyelesaian kasus kejahatan 1.718 kasus," kata Fadil.
Kemudian, tren kejahatan berikutnya ialah kasus penganiayaan dengan jumlah tindak pidana sebanyak 718. Adapun, polisi mengungkap sebanyak 1.008 kasus.
Kasus lainnya yang tak kalah banyak adalah kejahatan siber.
Fadil tak menampik seiring perkembangan zaman, kejahatan di dunia maya makin subur.
Tercatat, ada 762 tindak pidana yang masuk ke Polda Metro Jaya.
"Pengungkapan kasus 466," kata Fadil Imran. (cr3/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Friederich
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama