Irjen Fakhiri: Ada 6 KKB Aktif di Papua

Senin, 03 Mei 2021 – 05:20 WIB
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri (ANTARA/Evarianus Supar)

jpnn.com, TIMIKA - Polda Papua memetakan ada enam Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) aktif yang selama ini mengganggu keamanan di wilayah pegunungan Papua.

"Kelompok ini sebetulnya kelompok besar, namun yang aktif selama ini ada enam kelompok," kata Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri di Timika, Papua, Minggu (2/5).

BACA JUGA: KKB Lebih Bengis, Solid, Bersenjata Canggih, Mampukah Densus 88 Menaklukkannya?

Jenderal bintang dua itu menyebut bahwa enam KKB itu terdapat di wilayah Kabupaten Puncak, Intan Jaya, dan Nduga.

"Mereka melakukan aktivitas di daerah Ilaga dan Beoga Kabupaten Puncak, Sugapa Kabupaten Intan Jaya dan di daerah Nduga," jelas Irjen Fakhiri.

BACA JUGA: TNI dan Polri Harus Lebih Tegas Menindak KKB yang Telah Dilabeli Teroris

Pimpinan KKB yang aktif di wilayah pegunungan Papua itu sudah lama masuk dalam daftar pencarian orang atau DPO kepolisian, seperti Lekagak Telenggen, Militer Murib, Sabinus Waker, Egianus Kogoya dan lainnya.

"Sempalan dari kelompok Lekagak Telenggen di Kabupaten Puncak itu sekarang terbagi dalam dua kelompok," ujar Irjen Fakhiri.

BACA JUGA: Catatan Ketua MPR RI: KKB Papua dan Tegaknya HAM yang Berkeadilan

Pascaterjadinya kasus pembunuhan dua guru yang bertugas di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak pada 8 dan 9 April 2021, aparat TNI dan Polri dikirim ke Beoga untuk melakukan pemulihan keamanan sekaligus melakukan penegakan hukum terhadap pelaku.

Selain ke Beoga, pasukan gabungan TNI dan Polri juga dikirim ke Ilaga untuk menyekat ibu kota Kabupaten Puncak itu dari gangguan KKB.

Menurut Irjen Fakhiri, memang sedikit agak terlambat sehingga ada kejadian beruntun di Ilaga.

Namun, dia menegaskan, pihaknya akan terus menempatkan perkuatan pengamanan pada dua titik itu sekaligus melakukan penindakan kepada mereka.

Sebab, ujar Irjen Fakhiri, tidak boleh lagi ada yang melakukan kekerasan bersenjata maupun kejahatan lainnya yang membuat masyarakat menjadi trauma, takut, dan merasa terintimidasi.

"Karena itu, upaya penegakan hukum akan terus kami lakukan secara tegas dan terukur," jelas orang nomor satu di Polda Papua itu.

Dengan kekuatan personel gabungan TNI dan Polri yang ada saat ini di Papua, kata Irjen Fakhiri, aparat akan berupaya maksimal untuk secepatnya menangkap para gembong KKB yang selama ini menjadi aktor utama di balik serangkaian aksi kekerasan bersenjata di wilayah pegunungan Papua.

"Tentu kami dari kepolisian berusaha maksimal untuk menangkap mereka hidup-hidup agar jaringannya terungkap, tetapi kalau mereka melawan, kami akan lumpuhkan. Sampai sekarang kami masih terus bekerja," kata Irjen Fakhiri.

Dalam rangka itu pula, Polda Papua bersama unsur TNI setempat terus melakukan penggalangan ke semua elemen masyarakat dan pemerintah daerah agar mereka tidak takut dan segera memisahkan diri dari kelompok bersenjata yang sekarang telah ditetapkan sebagai kelompok teroris itu.

"Kami harus memastikan bahwa tindakan penegakan hukum dilakukan terhadap mereka-mereka yang selama ini menjadi bagian dari kelompok yang melakukan gangguan keamanan di Kabupaten Puncak, Intan Jaya dan Nduga. Mungkin saja nanti ada sempalan-sempalan mereka yang datang dari Kabupaten Puncak Jaya dan Paniai," pungkas Irjen Fakhiri. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler