jpnn.com - JAKARTA - Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menyatakan empat pekerja proyek BTS dari PT Inti Bangun Sejahtera yang sempat disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), saat ini sudah bersama dengan masyarakat di Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan,
Jenderal bintang dua ini mengatakan bahwa korban penyanderaan yang terluka akibat dianaya oleh KKB, sudah mendapat perawatan medis di Puskesmas setempat.
BACA JUGA: Irjen Fakhiri Tegaskan Polisi Terus Mendalami Penyuplai Dana ke KKB
“Update terakhir (Sabtu) sore, pendarahan pada korban sudah berhenti. Kami berharap, malam ini kepala distrik sudah bisa sampai di Kampung Okbab, sehingga komunikasi bisa kami dapat lagi terkait informasi yang didapat bahwa ketiga korban itu sudah bersama masyarakat. Tidak ada lagi kekerasan atau penganiayaan yang dilakukan oleh kelompok tersebut,” kata Fakhiri dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (14/5).
Sebelumnya diberitakan, tiga karyawan PT IBS yang terluka akibat penyerangan anggota KKB menggunakan senjata tajam, yaitu Benyamin Sembiring, Asmar dan Fery.
BACA JUGA: KKB Minta Uang Tebusan Rp 500 Juta sebagai Syarat Membebaskan 4 Sandera
Sejak kejadian itu, tokoh masyarakat dan tokoh agama di Okbab membantu membebaskan para sandera yang akan membangun tower BTS.
Fakhiri berharap melalui kepala distrik dapat membangun komunikasi dengan pelaku penganiayaan terhadap tiga korban tersebut.
BACA JUGA: KKB Berulah Lagi, 4 Pekerja BTS Disandera di Okbibab
Selain itu, bisa bertemu dengan salah satu pegawai yang merupakan orang asli Papua yang sempat terhindar dari kejadian penganiayaan tersebut.
“Sehingga informasi itu akan menjadi bahan bagi aparat keamanan untuk bagaimana mengambil langkah-langkah penyelamatan terhadap tiga korban termasuk masyarakat orang asli Papua yang menghindar dari kejadian kekerasan itu,” kata Fakhiri.
Dia menjelaskan sebelumnya terdapat empat orang yang disandera, yang mana tiga di antaranya merupakan warga pendatang yang kena bacok dan satu lainnya masyarakat asli Papua dan dalam kondisi baik.
“Yang satu sempat mengamankan diri ke Puskesmas, yang kedua ditahan, yang dua ini atas pendekatan tokoh masyarakat dan pendeta. Akhirnya diserahkan kepada mereka dan dibawa ke puskesmas untuk mendapat pengobatan,” ujarnya.
Kondisi terkait keberadaan pekerja proyek tower BTS PT IBS yang sempat disandera itu saat ini sudah berada bersama masyarakat disampaikan langsung oleh warga kepada Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Mohamad Dafi Bastomi dan wakil bupati di Oksibil.
Saat ini, aparat setempat sedang mengupayakan koordinasi dan komunikasi untuk bisa mengeluarkan ketiga pekerja proyek BTS PT IBS tersebut dari Distrik Okbab ke Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang.
“Saya juga akan berkoordinasi dengan PT IBS untuk bagaimana menyelesaikan persoalan, termasuk apa yang dituntut oleh mereka,” kata Irjen Fakhiri. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi