jpnn.com, MATARAM - Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal terus berikhtiar menangani penyebaran Covid-19.
Berbagai upaya dilakukan orang nomor satu di Polda NTB itu.
BACA JUGA: Irjen Mohammad Iqbal: Pertama Tak Biasa, Setelahnya Enggak Mau Keluar
Terbaru, Irjen Iqbal meluncurkan metode Tactical Floor Game (TFG) sebagai langkah penanganan Covid-19 sekaligus mengantisipasi eskalasi gelombang pasien dan potensi transmisi corona.
“Katakanlah sesuatu yang tidak diinginkan terjadi oleh adanya Covid-19. Oleh karena itu, pelaksanaan Tactical Floor Game ini menurut pandangan saya menjadi sangat penting. Apa yang harus kami kerjakan dan apa yang tidak boleh kami kerjakan. Berbuat apa, bertanggung jawab kepada siapa, dan apa tanggung jawabnya,” ungkap Iqbal.
BACA JUGA: Sigap, Irjen Ahmad Luthfi Langsung Jalankan Perintah Kapolri
Hal itu diungkap Iqbal saat memaparkan meode TFG dalam rapat koordinasi bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi NTB, Kamis (10/6).
Irjen Iqbal mengatakan rapat kesiapan itu digelar untuk mempersiapkan NTB apabila terjadi eskalasi gelombang Covid-19 yang tidak terkendali.
BACA JUGA: Obat COVID-19 yang Dipelopori Moeldoko ini Mulai Disebar di Kudus
Terlebih, NTB merupakan provinsi yang kerap dikunjungi oleh pelancong nasional dan internasional.
Mantan Wakapolda Jawa Timur itu menjelaskan penanganan Covid-19 juga butuh kolaborasi dengan seluruh komponen yang ada. Sebab, tegas Irjen Iqbal, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Semua stakeholder harus membantu dan memberikan dukungan kepada pemerintah.
"Supporting system yang kami lakukan dengan segala daya upaya hari ini. Sudah hampir setahun lebih dunia dilanda pandemi Covid-19, termasuk Provinsi Nusa Tenggara Barat tetapi hari ini, di tribun yang sederhana ini, menjadi jawaban,” kata Irjen Iqbal.
Menurut dia, konsep TFG ini mendorong semua aspek dalam implementasinya.
Dia mencontohkan TFG mengatur tentang ketersediaan tempat tidur, kualitas tabung oksigen, obat-obatan, ambulans, protokol kesehatan, dan manejemen krisis di bandara dan pelabuhan.
Begitu juga hotel-hotel dan tempat wisata juga diatur.
"Mutlak harus siap mengantispasi situasi dan kondisi terburuk sekalipun, bahkan manejemen lokasi kuburan juga harus sudah kami persiapkan,” ungkapnya.
Menurut mantan Kadiv Humas Polri itu, konsep TFG juga bisa mengantisipasi dan atau mendeteksi virus varian baru yang masuk ke Indonesia, termasuk NTB.
“Kepolisian, Tentara Nasional Indonesia adalah institusi yang menurut kami betul-betul dibutuhkan oleh masyarakat sebagai garda terdepan,” ucapnya.
Sementara, Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah mengungkapkan terima kasih kepada Kapolda NTB Irjen Iqbal dan seluruh jajarannya.
Bantuan dan gagasan yang diajukan Irjen Iqbal terus berkelanjutan dalam penanganan pandemi Covid-19 di NTB.
“Kapolda kami memang luar biasa, dengan Kampung Sehat saja beliau sudah mampu menekan penyebaran Covid-19. Terima kasih Pak Kapolda atas inisiasi Kampung Sehatnya,” ucapnya.
Sosok yang akrab disapa Umi Rohmi itu mengingatkan kepada sepuluh kabupaten/kota di NTB agar terus menjalin kerja sama yang kolaboratif dalam penanganan Covid-19.
“Bapak Wali Kota dan Kapolres bahwa harus sama-sama terhadap pengertian, terkait data paparan dan penanganan daripada Covid-19. Bagi kabupaten/kota tolong betul-betul diperhatikan, bagaimana agar diperhatikan tentang data ini,” katanya.
Selesai acara pembukaaan dilanjutkan dengan simulasi TFG yang dipandu oleh Kabid Dokkes Polda NTB dan Karo Ops Polda NTB.
Pejabat yang hadir turut serta sebagai peserta TFG dengan memberikan konsep peran, kegiatan, dan tanggung jawabnya dalam menangani Covid-19 di NTB.
Guna penyempurnaan simulasi TFG ini akan dievaluasi dan dilaksanakan TFG tahap II sehingga peserta lebih paham dalam tugas tanggung jawabnya. (tan/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga